https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Bupati Banyuwangi: Setiap Rumah adalah Sekolah, Setiap Ibu adalah Guru

Senin, 22 Desember 2025 - 12:00
Bupati Banyuwangi: Setiap Rumah adalah Sekolah, Setiap Ibu adalah Guru Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat sambutan pada Festival Hari Ibu. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menegaskan bahwa keluarga merupakan fondasi utama pendidikan, dengan ibu sebagai figur utama dalam pembentukan karakter anak.

Ya, hal itu disampaikan Ipuk saat menghadiri Festival Hari Ibu di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Banyuwangi, pada Senin (22/12/2025).

Dalam festival yang mengusung tajuk “Ibu Cahaya dalam Setiap Langkah” tersebut, Ipuk mengingatkan bahwa peran mendidik bukan hanya milik lembaga formal, melainkan melekat pada setiap individu, terutama para ibu.

“Saya ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa kita ini adalah madrasah pertama bagi anak-anak kita,” kata Bupati Ipuk, Senin (22/12/2025).

Menurut orang nomor wahid di Bumi Blambangan itu, setiap orang pada hakikatnya adalah pendidik. Peran tersebut tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan formal, melainkan oleh kesadaran untuk memberi teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Ibu memiliki posisi yang sangat strategis karena dari lingkungan rumah tangga lah nilai-nilai kehidupan pertama kali ditanamkan. Oleh karena itu, setiap rumah harus diposisikan sebagai ruang belajar bersama bagi seluruh anggota keluarga.

Bupati-Banyuwangi-Ipuk-Fiestiandani-b.jpgBupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat membaca langsung Surat Kanggo Bupati. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

“Jadikan setiap rumah adalah sekolah. Sekolah bagi siapa? Bagi seluruh anggota keluarganya,” ujar Ipuk.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati perempuan itu juga menekankan bahwa ibu sebagai guru harus mampu menjadi figur yang “Digugu lan Ditiru”. Peran ibu diingatkan agar tidak berhenti pada rutinitas semata, melainkan hadir sebagai sumber pendidikan karakter bagi lingkungan sekitarnya.

“Ibu-ibu adalah guru. Maka sebagai guru haruslah bisa digugu dan ditiru,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ipuk mengajak para ibu untuk menjadikan peringatan Hari Ibu sebagai momentum refleksi, bukan sekadar seremoni tahunan. Menurutnya, anak-anak masih sangat membutuhkan kehadiran dan peran aktif seorang ibu dalam setiap fase kehidupan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi sendiri komitmen dalam memperkuat peran ibu melalui berbagai kebijakan pemberdayaan perempuan. Perempuan yang berdaya, dinilai akan melahirkan keluarga yang kuat dan generasi masa depan yang berkualitas.

“Perempuan berdaya adalah kunci lahirnya generasi berkualitas,” tegas Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Sekadar diketahui, rangkaian Festival Hari Ibu di Banyuwangi diramaikan dengan berbagai lomba kreatif, seperti Lomba Nulis Surat Kanggo Bupati, Lomba Wawarah, serta Lomba Poster.

Kegiatan tersebut, melibatkan pelajar tingkat SD hingga SMP, sekaligus menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan rasa cinta, gagasan, dan penghargaan kepada sosok ibu.

Melalui Festival Hari Ibu ini, Pemkab Banyuwangi berharap nilai-nilai pendidikan keluarga semakin menguat, dengan ibu sebagai pilar utama dalam membentuk generasi yang berkarakter, berdaya, dan berakhlak. (*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.