TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan kesiapsiagaan layanan medis bagi masyarakat dan wisatawan selama momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Untuk mendukung hal tersebut, tim tenaga kesehatan (nakes) beserta mobil ambulans disiagakan di setiap pos pengamanan (Pospam) dan pos pelayanan (Posyan) selama 14 hari penuh.

Kesiapsiagaan tersebut bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman, sekaligus menjamin respons cepat apabila terjadi kondisi darurat medis di titik-titik strategis. Fokus pengamanan kesehatan meliputi pusat keramaian, jalan protokol, kawasan wisata, hingga jalur transportasi utama.

Tahun ini kurang lebih ada 10 posko yang disediakan, terdiri atas 7 pospam dan 2 posyan dan beberapa pos terpadu seperti di bandara dan pelabuhan. Posko-posko itu telah beroperasi sejak 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat menjelaskan, pihaknya bersinergi dengan Polresta Banyuwangi dengan turut serta memberikan pelayanan di bagian kesehatan. Sehingga Dinkes telah menurunkan tiga nakes terdiri dari Dokter, Bidan dan Perawat di masing-masing pos dan satu ambulans untuk disiagakan.

"Jadi untuk yang di pos terpadu kan 24 jam, kita siap untuk disiagakan,” katanya, Senin (22/12/2025).

Dinkes Banyuwangi mengerahkan lebih dari 1.000 nakes untuk menjamin pelayanan medis selama masa Nataru. Ribuan nakes tersebut disebar ke berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari Posko, klinik, puskesmas, hingga rumah sakit di seluruh wilayah.

Khusus di jalur utama, Dinkes juga menyiagakan 9 Puskesmas rawat jalan yang terletak di sepanjang jalur arteri. Layanan ini membentang mulai dari ujung utara di Puskesmas Klatak hingga sisi selatan di Puskesmas Kalibaru, guna mengantisipasi kebutuhan medis darurat bagi para pengguna jalan.

“Selain itu kita juga menyiagakan 18 Puskesmas Rawat Inap yang buka 24 jam,” kata Amir. 

Ia menambahkan, dokter yang bertugas di pos pelayanan dapat segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan terdekat apabila membutuhkan penanganan lanjutan. Rujukan dilakukan ke puskesmas maupun rumah sakit sesuai kondisi medis pasien. (*)