TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, kembali menorehkan prestasi tingkat nasional setelah dinobatkan sebagai Most Inspiring Tourism Leader dalam ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025.

Penghargaan yang diberikan dalam acara yang digelar oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Jumat (5/12/2025), ini merupakan bentuk apresiasi atas kemajuan pariwisata Banyuwangi di bawah tongkat komando Bupati Ipuk.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen di Bumi Blambangan yang terus berupaya menghadirkan pariwisata yang inklusif, berdaya saing, dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.

“Penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Banyuwangi. Ini adalah hasil kolaborasi banyak pihak, mulai dari pelaku wisata, UMKM, komunitas kreatif, hingga desa-desa wisata yang terus bergerak bersama,” kata Ipuk, Sabtu (6/12/2025).

Orang nomor wahid di Banyuwangi itu, menyebut bahwa pihaknya akan terus memperkuat pengembangan pariwisata berbasis keberlanjutan.

Menurut Ipuk, konsep pariwisata masa depan tidak hanya soal menghadirkan destinasi yang menarik, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan ekonomi lokal, serta pengalaman yang berkesan bagi pelancong.

“Kami berkomitmen menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dengan kelestarian alam dan budaya lokal. Prinsip keberlanjutan menjadi pondasi agar pariwisata Banyuwangi tidak hanya maju hari ini, tetapi tetap kuat di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Dwi Marhen Yono, menilai Banyuwangi layak mendapatkan pengakuan di level nasional karena konsistensinya dalam mendorong pengembangan pariwisata yang berorientasi pada keberlanjutan.

“Banyuwangi menunjukkan progres yang sangat baik. Inovasi berjalan, event terus tumbuh, desa wisata berkembang, dan yang paling penting adalah dampak ekonominya dirasakan langsung oleh masyarakat,” tutur Marhen sapaan kondangnya.

Menurut Marhen yang juga Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kekuatan utama Banyuwangi. Pendekatan ini dinilai mampu menciptakan ekosistem pariwisata yang sehat, adaptif, dan berdaya saing.

“Kami melihat Banyuwangi tidak hanya berlomba menghadirkan destinasi, tetapi juga memperkuat kualitas layanan dan pengalaman wisatawan. Ini yang membuat Banyuwangi menjadi daerah dengan pertumbuhan pariwisata yang stabil dan berkelanjutan,” cetus pria kelahiran Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, itu.

Lebih lanjut, Marhen menyebut penghargaan Most Inspiring Tourism Leader yang disabet Bupati Ipuk, menjadi pembuktian bahwa kepemimpinan daerah memiliki peran besar dalam mendorong transformasi pariwisata nasional, terutama di era persaingan yang semakin ketat.

Sebagai informasi, WIA 2025 menghadirkan berbagai kategori penghargaan. Mulai dari Desa Wisata Terbaik Nasional, Daya Tarik Wisata Terbaik Nasional, Kelompok Sadar Wisata Terbaik Nasional, Toilet Bersih Terbaik Nasional, Sustainable Hotel, hingga kategori apresiasi bagi para pelaku pariwisata seperti Most Inspiring Tourism Leader, Local Hero in Tourism, Green Event of the Year, dan berbagai penghargaan kemitraan lainnya.

Bupati Banyuwangi turut sejajar dengan Gubernur Jambi, Al Haris, serta Wali Kota Solo, Respati Ardi, yang pada kesempatan yang sama juga meraih penghargaan Most Inspiring Tourism Leader. (*)