TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Rasa cemas kerap menghantui penumpang perempuan saat menggunakan transportasi umum. Menjawab keresahan itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menggelar talk show di Banyuwangi untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan pelecehan seksual di kereta api dan stasiun.
Kegiatan yang digeber di Stasiun Banyuwangi Kota, pada Rabu (3/9/2025), ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) KAI, dengan misi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan pelecehan seksual, khususnya di stasiun dan kereta api.
Talk Show dengan tajuk “Justice for Women Again Sexual Harassement, With KAI Give Innovation for Safe Journey Solution”, ini hasil kolaborasi apik dengan Komunitas Osing Train Community (OTC).
Diikuti sekitar 50 peserta sekaligus dihadiri oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, beserta jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), menjadi bukti dukungan kuat terhadap gerakan kolektif dalam menciptakan transportasi publik yang aman dan bebas dari pelecehan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mangapresiasi langkah yang diambil oleh PT KAI dan komunitas pecinta kereta api. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang edukasi, tetapi juga wujud kepedulian nyata terhadap keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna transportasi publik.
Foto Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, bersama peserta talk show. (FOTO: Humas Daop 9 Jember for TIMES Indonesia)
“Selama ini memang kita melihat bahwa PT KAI sudah melakukan banyak transformasi pelayanan di kereta api dan bahkan PT KAI menjadi yang terbaik pelayanannya di Indonesia. Jadi, mudah-mudahan dengan kegiatan ini kita bisa lebih membantu PT KAI untuk lebih memperbaiki pelayanannya,” kata Ipuk, Rabu (3/9/2025).
Dikatakan Ipuk, kasus pelecehan tidak terjadi begitu saja, melainkan selalu ada pemicunya. Dan sering kali, korbannya adalah perempuan serta anak-anak. Karena itu, ia mengaku senang melihat keterlibatan para remaja yang tergabung dalam OTC dalam kegiatan ini.
“Harapannya, mereka bisa menjadi supporting system dalam menciptakan ruang aman di transportasi publik. Pemerintah daerah tentu terus mendukung, karena semakin baik layanan kereta, semakin banyak pula masyarakat Banyuwangi yang merasa puas,” tuturnya.
Sementara itu, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam melindungi penumpang.
Menurut Cahyo, pihaknya ingin seluruh masyarakat, terutama perempuan, merasa aman dan nyaman saat bepergian dengan moda transportasi kereta api.
“Pencegahan pelecehan seksual adalah prioritas kami, yang diwujudkan lewat penguatan pengamanan, edukasi publik, hingga penindakan tegas kepada pelaku. Talk Show ini menjadi bagian dari komitmen kami tersebut,” ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusan, masih Cahyo, KAI Daop 9 Jember telah melaksanakan sejumlah langkah nyata. Di antaranya penambahan jumlah petugas keamanan, pemasangan CCTV di titik-titik strategis, kampanye anti pelecehan, hingga penerapan blacklist bagi penumpang dengan NIK yang terbukti melakukan pelecehan.
“Inovasi juga terus dilakukan, salah satunya melalui teknologi CCTV Analytic yang mampu mengenali wajah pelaku secara otomatis. KAI pun memperkuat sinergi dengan aparat penegak hukum agar penanganan kasus berlangsung cepat dan tepat,” tutupnya.
Sebagai informasi, dalam sesi penyampaian materi, PT KAI Daop 9 Jember menggandeng beberapa narasumber berkompeten di bidangnya.
Sejumlah narasumber tersebut, yakni Brigpol Wahyu Putri Suryaningtiyas selaku BA Satreskrim Polres Banyuwangi, Farida Hanum selaku Manager Program Stapa Center (Social Transformation and Public Awereness) hingga Dessy Purnama dari Unit Angkutan dan Fasilitas PT KAI Daop 9 Jember. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |