TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Banyuwangi kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan menjadi tuan rumah Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke-14 pada 11 hingga 16 November 2024. Ajang bergengsi ini tidak hanya sukses digelar di kota yang dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga melahirkan bintang-bintang baru dari kalangan pelajar lokal.
Salah satunya Andrew Carnegei Tan berhasil meraih medali emas untuk matematika tingkat SMP.
Dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains Tingkat Asia yang digelar di Banyuwangi tersebut tercatat ada 4 anak asal Banyuwangi lainnya yang juga menyabet medali. Termasuk Felicia Dahayu meraih medali perunggu di ajang ini. Felicia merupakan peraih medali emas lomba coding internasional yang digelar di Kores Selatan dua pekan lalu.
“Selamat kepada seluruh pelajar yang telah bertanding membawa nama baik Indonesia, khususnya pelajar Banyuwangi. Ini adalah pengalaman yang bagus untuk kalian semua, bagaimana bisa berkompetisi di level Asia. Semoga ke depan lebik baik prestasinya. Dan ajang ini akan menjadi inspirasi baik seluruh pelajar Banyuwangi,” kata Sugirah, Minggu (17/11/2024).
Turut hadir dalam acara tersebut, Founder ASMOPSS Prof Yohanes Surya, yang seorang fisikiwan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI dan Presiden ASMOPSS Munasprianto Ramli.
Pada tahun ini tim nasional Indonesia perwakilan dari Banyuwangi yang mengikuti ASMOPSS sebanyak 12 orang. Dari jumlah tersebut, 5 orang di antaranya berhasil merebut juara. Andrew Tan yang berhasil meraih medali emas untuk matematika tingkat SMP merupakan siswa kelas 3 di SMPK Santo Yusuf Banyuwangi. Dia dikenal pandai matematika dan suka mempelajarinya sejak usia anak-anak.
Selain itu, ada Yusril Ihsan meraih perak untuk Matematika tingkat SMP, Moses Markhesywan dan Nabila Zara meraih perunggu untuk Matematika tingkat SMP. Sementara, Felicia Dahayu meraih perunggu Matematika tingkat SD.
“Kita patut bangga pelajar Banyuwangi makin banyak yang berprestasi di ajang internasional. Ke depan, kita akan terus menggelar berbagai program untuk mendongkrak kualitas SDM sehingga kita bisa mencetak lebih banyak lagi pelajar-pelajar berkualitas dari Banyuwangi,” ujar Sugirah.
ASMOPSS ke-14 di Banyuwangi dilaksanakan selama enam hari dan dipusatkan di Hotel El-Royale Banyuwangi. Kompetisi ini diikuti sebanyak 136 peserta dari 10 negara di Asia, di antaranya Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand dan Filipina.
Sebagai tuan rumah kompetisi ASMOPSS ke-14, Banyuwangi berhasil mengukir kesan positif di hati para peserta. Salah satunya, Leiff Guntinas dari Filipina. Menurutnya, bertanding di Banyuwangi memberikan banyak pengalamana baru.
“Bisa menjalin jejaring dengan pelajar dari berbagai negara. Saya juga sangat menyukai destinasi di Banyuwangi, terutama Gunung Ijen dan pantainya. Indah sekali,” kata Leiff.
Leiff mengaku sudah mengunjungi Gunung Ijen sebelum kompetisi ASMOPSS dimulai. “Menakjubkan. Memang belum bisa melihat blue flame yang fenomenal. Namun saya sangat puas karena bisa melihat dengan jelas kawah Ijen yang warnanya sangat cantik, hijau kebiruan,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Ninda Tamara (MG-257) |
Editor | : Deasy Mayasari |