Pendidikan

Meningkatkan Budaya Literasi Melalui Wisata Edukasi Ala Perpustakaan Daerah Banyuwangi

Kamis, 22 September 2022 - 10:26
Meningkatkan Budaya Literasi Melalui Wisata Edukasi Ala Perpustakaan Daerah Banyuwangi Pengunjung Perpustakaan Daerah Banyuwangi melakukan kegiatan literasi. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – "Ayo Moco Buku" merupakan tagline yang digaungkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Banyuwangi.

Tentu saja pemilihan jargon tersebut amat tepat untuk menggolarakan kembali budaya kegemaran membaca di kalangan masyarakat Bumi Blambangan.

Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah berdasarkan survei Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019

Dispusip Kabupaten Banyuwangi yang terletak di Jl. Jaksa Agung Suprapto, No.43, Penganjuran, Banyuwangi, meminimalisir hal tersebut secara apik. Tentu untuk memperhatikan dan meningkatkan minat baca pada masyarakat, pihaknya terus berupaya menghadirkan inovasi dan melengkapi fasilitas yang ada di perpustakan daerah (Perpusda).

Dengan memenuhi segala fasilitas, tentu tujuan utama dari Dispusip adalah agar dapat merangsang baik pelajar maupun masyarakat luas untuk mengunjungi perpustakaan. Dispusip membuat Perpustakaan menjadi lebih nyaman serta ramah dikunjungi.

Selain ruangan yang nyaman, berjejer sepuluh komputer yang dapat diakses pengunjung dengan dilengkapi WiFi dengan kecepatan super ngebut untuk berselancar ke dunia maya dengan tujuan positif.

Tentu hal ini memberikan kemudahan guna menunjang pengerjaan tugas setelah mencari literatur.

Selain itu, Dispusip rencananya akan menerapkan optimalisasi sistem agar tidak ada keterlambatan dalam hal pengembalian buku.

Membaca-Buku-Perpustakaan.jpgPengunjung Perpustakaan Daerah Banyuwangi melakukan kegiatan literasi. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

Dispusip akan mengaktifkan sistem WhatsApp Gateway pada Oktober mendatang. Hal ini merupakan upaya mengingatkan peminjam buku.

Nantinya pesan singkat terkirim berisikan pemberitahuan bahwa masa aktif pinjam buku akan segera habis.

Hal ini tentu membantu peminjam yang sering lupa akan tengat waktu pengembalian buku yang dipinjam.

Tidak hanya itu, sistem keanggotan Perpusda nantinya tidak lagi menggunakan ID Card member, melainkan beralih dapat didaftarkan melalui gadget masing-masing pengunjung.

Lagi-lagi hal ini merupakan upaya mempermudah dalam proses kegiatan peminjaman buku.

Seakan tak menutup mata, Dispusip memang terus gencar mengikuti perkembangan zaman.

Banyak inovasi kreatif yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Ada beberapa inovasi yang telah berjalan, seperti saja Pojok Baca Digital yang dapat ditemui di Mall Pelayanan Publik Banyuwangi, lalu Mobil Perpustakaan Keliling.

Dimana, program-program tersebut diadakan untuk membawa lebih dekat literasi ke masyarakat luas.

Terbaru, Dispusip akan meluncurkan Café Literasi pada bulan Oktober mendatang yang bertempat di sekitaran areal Gesibu Blambangan.

Nantinya, Café  Literasi ini akan menjadi terobosan yang menarik karena mengikuti trend ngafe dikalangan milenial, dengan konsep Café, kanan kiri akan banyak rak berisi buku-buku yang dapat dibaca sambil menikmati secangkir kopi.

Membaca-Buku-Perpustakaan-3.jpgPengunjung Perpustakaan Daerah Banyuwangi melakukan kegiatan literasi. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

"Jadi kami harus memanfaatkan era ini, karena anak muda zaman sekarang sangat senang ke Café, kita memberikan sentuhan konsep buku, agar mereka sambil santap camilan bisa dibarengi membaca," jelas Hadi Santoso, Kepala Dinas Keperpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, Kamis (22/9/2022).

Memang, selama ini Dispusip amat sangat memperhatikan masyarakat atau sekolah yang berada di pelosok dengan minim fasilitas. Perpusda hadir bersama PT. ENAM KUBUKU. Dimana terdapat aplikasi buku digital bernama Buku Digital Warga Banyuwangi (BUDIWANGI) yang telah eksis dari tahun 2018.

Dalam BUDIWANGI,  buku-buku muatan lokal terkait Bumi Blambangan lengkap tersedia.

Hal itu tak lain dan tak bukan adalah untuk mengenalkan lebih jauh tentang kabupaten seribu budaya itu.

Berkat masifnya upaya yang dilakukan, data untuk tahun 2022 yang dibeberkan oleh Dispusip menghasilkan bahwa tingkat minat baca pelajar dan masyarakat mengalami peningkatan sepuluh kali lipat.

Mengingat pada tahun ini, secara keseluruhan program yang sebelumnya direncanakan telah berjalan normal setelah melewati masa pandemi Covid-19.

Dimana seperti agenda festival literasi yang masuk dalam jajaran Banyuwangi Festival 2022, hal ini sangat berpengaruh dalam menambah minat baca bagi para pelajar. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Dody Bayu Prasetyo
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.