TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Bubble tea, atau di Indonesia dikenal dengan teh boba, saat ini terbilang sebagai salah satu minuman populer di tanah air.

Minuman ini berasal dari Taiwan pada 1980 an. Awalnya, salah satu karyawan di rumah teh di Taiwan cukup bosan saat makan siang. Ia mengambil puting tapioka dan memasukkannya ke dalam teh. 

Saat itu rasanya dianggap cukup menakjubkan dan segera ditambahkan ke menu di rumah teh. Dalam waktu singkat, minuman tersebut menjadi minuan populer yang mereka sajikan. 

Pada awalnya bubble tea menjadi sensasi dan suguhan lezat di antara anak-anak di Taiwan. Namun sekarang minuman ini bisa dinikmati oleh penduduk di seluruh dunia. 

Bubble atau boba pada teh tersebut merupakan bulatan yang kira-kira seukuran kelereng, terbuat dari tepung tapioka yang berasal dari singkong. Bulatan tapioka ini berwarna putih agak transparan atau hitam, tergantung bahan yang digunakan. 

Bulatan tapioka berwarna putih terbuat dari ekstrak pati, karamel atau chamomile. Namun yang lebih populer adalah yang berwarna hitam yang terbuat dari tepung, ubi dan gula merah. 

Pada dasarnya boba ini bisa dibuat warna apa saja sesuai yang diinginkan hanya tinggal merendamnya pada sirup berwarna.

Bubble tea yang paling umum adalah teh berbahan dasar susu atau teh rasa buah.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa berbagai jenis teh, seperti teh hijau dan hitam memiliki banyak manfaat kesehatan. 

Sebagai contoh, banyak teh terdiri dari bahan kimia anti-inflamasi yang dikenal sebagai Polifenol, yang juga merupakan antioksidan. 

Antioksidan ini menurunkan kadar oksidan dalam tubuh, yang dapat mencegah penyakit kardiovaskular. Selain itu, teh juga dapat membantu menurunkan risiko masalah kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. (*)