TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengunjungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Gintangan, Banyuwangi, yang berfokus pada kerajinan bambu. Sentra kerajinan bambu ini telah meraih pasar ekspor yang mengesankan, yang paling membanggakan, Menperin menggambarkannya sebagai contoh gemilang bagi UMKM di seluruh Indonesia.
Menperin memberikan pengakuan kepada Sentra Bambu Gintangan atas pembangunan ekosistem yang mendukung usaha para pelaku UMKM di dalamnya. Dari pemenuhan bahan baku hingga pemasaran, semuanya berjalan dengan lancar, bahkan di wilayah pedesaan.
"Walau berbasis di desa, mereka telah tumbuh dan sukses, bahkan menembus pasar nasional dan ekspor. Ini adalah inspirasi bagi UMKM di seluruh Indonesia," kata Menperin.
Selama kunjungan, Menperin berinteraksi langsung dengan para pengrajin dan bahkan memesan beragam kerajinan anyaman bambu, termasuk replika kapal pinishi dan wayang.
Salah satu pelaku UMKM setempat yang sukses adalah Widodo (64), yang mengoperasikan brand Widya Handicraft. Usaha kerajinan bambu yang dirintisnya sejak 1991 ini telah sukses berorientasi ekspor.
“Untuk pasar ekspor, produk kami dikirim ke sejumlah negara seperti Amerika, Dubai dan Australia, sampai Maldives, ” ujar Widodo, Jumat (20/10/2023).
Widodo menjelaskan bahwa untuk membangun ekosistem usahanya yang stabil seperti sekarang, ia harus melewati banyak tantangan, namun dengan ketekunan dan konsistensi, ia berhasil mencapainya. Salah satu faktor kunci adalah pemilihan bahan baku yang tepat, dan beruntungnya, Banyuwangi memiliki stok bambu yang melimpah.
“Pemilihan bahan baku sangat penting, Alhamdulillah pemasok juga sudah paham bambu-bambu yang saya butuhkan,” ujar Widodo.
Saat ini, usaha Widodo melibatkan 70 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga setempat, termasuk ibu-ibu rumah tangga yang senang karena pekerjaannya dapat dilakukan di rumah.
Terkait pemasaran produk, Widodo telah berhasil membangun jaringan reseller, distributor, dan pembeli internasional yang setia. Kunci kesuksesannya adalah menjaga hubungan yang baik dan terus berinovasi untuk menjaga kualitas produk.
Salah satu pasar yang setia adalah pembeli dari Maldives, yang bahkan meminta Widodo untuk membangun villa bambu di negara tersebut. Ini menjadi bukti nyata kesuksesan UMKM bambu Banyuwangi yang menginspirasi.
Kisah Widodo dan UMKM lainnya di Desa Gintangan adalah contoh nyata bagaimana dukungan terhadap UMKM dan kerajinan lokal dapat menciptakan ekosistem yang berjalan baik, meraih pasar nasional dan internasional, serta menginspirasi usaha serupa di seluruh negeri.(*)
Pewarta | : Laila Yasmin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |