TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Blokagung, Banyuwangi, resmi meluncurkan wadah ekonomi baru bertajuk Darussalam Economic Cooperation (DASSCO) yang menjadi sarana kolaborasi sekaligus penguatan ekonomi di kalangan alumni yang kini banyak bergerak di dunia usaha.

Acara grand launching yang digeber di Auditorium KH. Mukhtar Syafa'at, Ponpes Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, pada Rabu (27/8/2025), ini dihadiri oleh ratusan alumni yang mempunyai bisnis di berbagai bidang usaha.

Selain itu, turut hadir perwakilan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi serta perwakilan bank himbara dan swasta.

DASSCO digagas sebagai wadah untuk mempertemukan para alumni yang memiliki usaha dari berbagai sektor, mulai dari perdagangan, kuliner, jasa, hingga industri kreatif.

Adanya wadah ekonomi yang mempunyai tagline “Berkah Bersama, Mandiri Sejahtera” ini, para alumni diharapkan bisa saling mendukung, memperluas jaringan, serta mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang berdaya saing.

Pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi, KH. Ahmad Hisyam Syafa’at, S.Sos.I., M.H., mengatakan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai pusat tafaqquh fiddin atau pendalaman ilmu agama, tetapi juga turut serta dalam pemberdayaan santri, alumni, dan masyarakat.

Foto bersama alumni usai grand launching DASSCO di Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

“Dengan adanya DASSCO ini, kami berharap selain menjadikan alumni tetap terhubung dengan pondok pesantren, juga dapat mendorong peningkatan stabilitas ekonomi alumni. Sehingga, alumni juga memiliki bekal ilmu ma’isah yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat luas,” kata KH Hisyam, Rabu (27/8/2025).

Menurut KH Hisyam, kehadiran DASSCO menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar alumni. Melalui forum ini, alumni yang bergerak di berbagai sektor usaha dapat saling bertukar pengalaman, membuka peluang kerja sama, sekaligus menjalin silaturahmi.

Sementara itu, Ketua Badan Usaha Milik Pesantren sekaligus Ketua Koperasi Pondok Pesantren Atas Usaha Thullab (Koppontren Ausath), KH Ahmad Munib Syafa’at, Lc, M.EI, mengatakan bahwa alumni Ponpes Darussalam Blokagung memiliki potensi besar dalam dunia usaha.

“Melalui DASSCO, kita ingin menyatukan potensi tersebut agar lebih terorganisir dan memberi manfaat tidak hanya bagi alumni, tapi juga masyarakat luas,” ujar Gus Munib, sapaan akrab KH Ahmad Munib Syafa’at.

Dijelaskan Gus Munib, organisasi ini berdiri bukan sekadar sebagai wadah ekonomi, tetapi juga sebagai manifestasi dari semangat kemandirian pesantren yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Sejak awal berdirinya pesantren, pihaknya menyadari bahwa kemandirian tidak hanya terletak pada aspek keilmuan dan dakwah, tetapi juga pada bidang ekonomi.

“Dengan lahirnya DASSCO, kita berharap santri dan alumni mampu membangun kekuatan ekonomi yang sehat, profesional, dan berkeadilan, sehingga dapat menjadi bekal untuk berdiri tegak di tengah masyarakat,” tutur Rektor Rektor Universitas KH Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi itu.

Lebih lanjut, Gus Munib menegaskan bahwa DASSCO diharapkan menjadi sarana bagi para alumni dan santri untuk berkolaborasi, mengembangkan usaha, serta memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan umat.

“Lebih dari itu, DASSCO adalah ikhtiar kita bersama agar pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi, sosial, dan spiritual,” tutup Gus Munib.

Sebagai informasi, Tujuan dari adanya DASSCO adalah untuk menjalin ukhuwah Islamiyah antar alumni dan tetap sambungnya antara alumni dan dewan pengasuh serta mewujudkan kemandirian ekonomi santri, alumni, dan masyarakat sekitar.

Selain itu, DASSCO bertujuan untuk mengembangkan usaha bersama yang berbasis nilai-nilai Islam, meningkatkan kesejahteraan anggota melalui program usaha produktif, menjadikan pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat serta membangun jejaring kerjasama usaha dengan alumni, mitra lokal, nasional, hingga internasional. (*)