TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi perikanan tangkap di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Dengan garis pantai sepanjang 175,8 kilometer yang membentang dari Pesanggaran hingga Wongsorejo, Banyuwangi memiliki potensi perikanan tangkap yang melimpah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, mengungkapkan bahwa potensi perikanan di Selat Bali yang ada di sebelah timur Bumi Blambangan dan Samudera Hindia di sebelah selatan mencapai ribuan ton per tahun. 

“Selat Bali memiliki potensi perikanan tangkap sebanyak 60 ribu ton dan Samudera Hindia sebanyak 212 ribu ton per tahun. Namun sayangnya, potensi yang ada, terutama dari selatan, belum dimanfaatkan dengan maksimal,” kata Suryono sapaan akrabnya, Selasa (14/1/2025).

Menurut Suryono, hingga saat ini, dari potensi yang melimpah tersebut, baru sekitar 75 ribu ton yang telah dimanfaatkan. Salah satu penyebab tidak maksimalnya potensi tangkapan ikan dari laut selatan adalah keterbatasan nelayan dalam menjangkau zona tangkapan lebih dari 12 mil.

“Nelayan kami kebanyakan melaut sehari langsung pulang. Untuk menjangkau zona lebih dari 12 mil, nelayan harus berbulan-bulan berlayar dan dibutuhkan kapal besar dengan teknologi yang memadai,” ujarnya.

Plt Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra. (Foto : Ikromil Aufa/Times Indonesia).

Dengan adanya hibah kapal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan tersebut. Kapal-kapal ini akan diserahkan kepada koperasi perikanan tangkap agar dapat digunakan secara optimal.

Selain itu, Disperikan Banyuwangi juga tengah mengembangkan aplikasi "Nelayan Kita" yang rencananya akan mulai disosialisasikan pada waktu dekat. Aplikasi tersebut, juga memungkinkan setiap nelayan melaporkan hasil tangkapannya secara langsung. 

Adanya aplikasi diharapkan dapat memberikan data spesifik dan real-time tentang perolehan tangkapan nelayan, sekaligus mendukung penerapan penangkapan ikan terukur yang digencarkan oleh KKP. Sehingga, selain ada data yang didapat dari survei sampel, juga ada data asli spesifik guna mengetahui perolehan tangkapan nelayan secara riil. 

“Kami berharap dengan adanya berbagai langkah ini, nelayan di Banyuwangi dapat meningkatkan hasil tangkapannya dan potensi perikanan tangkap di daerah ini dapat dimanfaatkan secara maksimal,” tutup Suryono.(*)