TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dua dermaga di lintasan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk sedang menjalani perbaikan. Pengerjaan ini dilakukan untuk menyambut kelancaran arus penumpang dan kendaraan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
“Perbaikan dua sisi dermaga itu dilakukan sebagai salah satu kesiapan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru 2026,” ungkap General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan, Rabu (10/9/2025).
Adapun dua dermaga penyambung Jawa - Bali yang tengah menjalani perbaikan itu yakni dermaga Movable Bridge (MB) 1 yang berada di Pelabuhan Gilimanuk dan dermaga MB 4 di Pelabuhan Ketapang.
Diterangkan Yannes, untuk perbaikan di dermaga MB 1 Pelabuhan Gilimanuk meliputi penggantian struktur plat landasan ramp door. Perbaikan pelabuhan di Pulau Dewata itu memang sudah dijadwalkan.
Sedangkan, perbaikan di dermaga MB 4 Pelabuhan Ketapang merupakan program dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
"Kebetulan di dermaga MB 4 Ketapang ada perbaikan, maka kami optimalkan jadwal yang ada sehingga kami manfaatkan juga untuk perbaikan dermaga MB 1 di Gilimanuk," ujar Yannes.
Meski perbaikan dermaga di kedua sisi pelabuhan berlangsung, Yannes memastikan jika proses angkutan penyeberangan tetap lancar selama pengerjaan. Tentunya untuk menjamin kelancaran itu, pihaknya telah melakukan re-ploting kapal.
“Jadi kedua dermaga sementara tidak difungsikan untuk aktivitas penyeberangan. Sehingga harus dilakukan penyesuaian terhadap pola operasi kapal,” paparnya.
Tak hanya itu, perbaikan juga dilakukan pada weekday atau hari kerja, karena disaat itu pengguna jasa berkurang dibandingkan weekend atau hari-hari menjelang hari libur. Hal ini juga bentuk antisipasi terjadinya penumpukan kendaraan.
“Saat ini proses perbaikan sudah berjalan. Perbaikan yang dilakukan diperkirakan akan memakan waktu selama 10 hari atau paling lambat 14 hari,” paparnya.
Pihak ASDP Ketapang-Gilimanuk juga akan mengupayakan agar kapal-kapal yang ada bisa melayani pengguna jasa yang menyeberang ke Gilimanuk ataupun sebaliknya.
"Mitigasinya, BPTD sudah melakukan re-ploting kapal-kapal yang kapasitasnya lebih besar," terang Yannes.
Terkait teknis re-ploting yang menjadi upaya antisipasi penumpukan kendaraan, Korsatpel BPTD Ketapang, Bayu Kusumo Nugroho, menjelaskan sebanyak 7 kapal yang biasa beroperasi di dermaga MB 4, akan didistribusikan ke beberapa dermaga MB lain.
"Dari 7 kapal itu kita distribusikan di dermaga MB 1, 2, 3 dan LCM," jelasnya.
Karena re-plotting ini, dermaga LCM yang biasanya melayani 9 kapal per hari, kini menjadi 12 kapal per hari. Artinya ada 2 atau 3 kapal yang ditempatkan di dermaga LCM dari MB 4.
Selain itu, sebagai solusi dari perbaikan dua dermaga itu, BPTD juga melakukan penyesuaian operasional. Kini, dermaga MB 1 Ketapang dipasangkan dengan dermaga MB 4 Gilimanuk. Pola ini berbeda dari sebelumnya yang selalu memasangkan dermaga dengan nomor yang sama, yaitu dermaga MB 1 Ketapang dengan dermaga MB 1 Gilimanuk, dan dermaga MB 4 dengan dermaga MB 4.
Meskipun telah dilakukan re-plotting kapal dan penyesuaian operasional, keterbatasan dermaga dengan jumlah kapal yang beroperasi maka terpadat pengurangan sebanyak 1 kapal. Dari 28 kapal menjadi 27 kapal. Untuk jumlah trip masing-masing kapal masih sesuai target yakni 8 trip per hari untuk satu kapal.
"Sekarang 27 kapal dikali 8 trip. Memang ada pengurangan trip, tapi kita rasa tidak signifikan untuk pengaruhnya. Karena bukan musim libur," ujar Bayu. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |