https://banyuwangi.times.co.id/
Ekonomi

Modal Nekat, Pria di Banyuwangi Sukses Kembangkan Ternak Kambing Perah

Rabu, 03 Maret 2021 - 17:18
Modal Nekat, Pria di Banyuwangi Sukses Kembangkan Ternak Kambing Perah Rofi'i, salah satu peternak kambing perah asal Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Bermodalkan ketekunan dan tekad yang kuat , Rofi'i (43) salah satu peternak kambing perah asal Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi kini berbuah manis.

Pasalnya dengan modal nol rupiah dirinya mampu membangun usaha dari bawah hingga beromzet jutaan rupiah.

Berawal dari memelihara kambing milik tetangganya pada tahun 2017 silam. Dengan sistem bagi hasil peranakan, kini pria yang hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini memiliki usaha peternakan jenis kambing perah dan kontes.

Rofi'i,. bjpg

Tak hanya itu, dengan memanfaatkan pekarangan di belakang rumah seluas 300 meter persegi. Dirinya juga turut memelihara kambing untuk konsumsi.

"Usaha ini saya mulai dari 4 tahun yang lalu, modalnya cuma nekat saja. Karena memang dulu saya hanya memelihara kambing milik orang lain karena tidak ada modal yang cukup," kata Rofi'i kepada TIMES Indonesia, Rabu (3/3/2021).

Dengan dibantu oleh para pemuda di kampungnya, dari hasil memerah susu kambing, Rofi'i mampu meraup untung hingga Rp 5 juta lebih setiap bulannya.

Dalam keterangannya, satu ekor kambing yang ada di peternakan miliknya mampu menghasilkan hingga 2,5 liter susu perhari. Dengan harga per liternya Rp 13 Ribu Rupiah untuk pengiriman ke pabrik dan Rp 20 Ribu untuk konsumsi masyarakat secara umum.

Pangsa pasar yang ia penuhi selama ini baru menyasar pada pabrikan. Kendati begitu, dirinya juga bisa melayani pembelian secara eceran untuk konsumsi pribadi masyarakat.

"Selama ini kami hanya memasok susu kambing perah ke pabrik di Jogjakarta saja. Namun kita juga melayani pembelian dari masyarakat biasa," cetus Rofi'i.

Dalam sekali kirim, bersama-sama dengan komunitas peternak kambing lainnya, Rofi'i biasanya mampu mengirim hingga 2.000 Liter susu kambing setiap minggunya.

Rofi'i,. cpg

Namun dikarenakan adanya penurunan permintaan susu kambing dari pabrik. Kini Ia hanya bisa mengirim 1.200 liter saja setiap minggunya.

Lanjut, Ia menceritakan tentang bagaimana suka duka dalam beternak kambing di kampungnya, mulai dari dipengaruhi oleh faktor cuaca hingga beberapa penyakit yang kerap menyerang hewan ternaknya.

"Di sini cuaca juga menjadi kendala. Ketika musim penghujan karena pakannya basah produksi susu bisa menurun," ungkap Rofi'i.

"Apalagi kalau sudah terserang penyakit, mulai dari kembung, sampai dengan radang kelenjar susu pada kambing perah atau biasa dikenal matitis," imbuhnya.

Untuk itu, berbagai macam cara ia lakoni agar kambing yang ada di peternakan miliknya tetap sehat. Diantaranya dengan menjaga kebersihan kandang hingga memberikan asupan makanan yang berkualitas tinggi. Hingga nantinya mampu menghasilkan susu yang berkualitas.

Menurutnya, susu yang dihasilkan di peternakan ini memiliki kualitas yang bagus, mulai dari tidak berbau khas kambing hingga kesegarannya terasa ketika dikonsumsi secara langsung.

"Dengan menjaga kebersihan kandang dan rutin memberikan pakan yang bergizi tinggi bagi kambing. Berimbas pada kualitas tinggi untuk susu yang dihasilkan," ujar Rofi'i.

Terkahir dirinya berharap, dengan menekuni usaha peternakan kambing perah dan kontes, serta kambing konsumsi. Dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Desa Bayu, Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi. Terlebih dalam rangka membuka lapangan pekerjaan untuk para pemuda di kampungnya. (*)

Pewarta : Riswan Efendi (MG-307)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.