TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini diwujudkan dengan penguatan sistem preventif yang dijalankan secara kolaboratif melalui sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Upaya strategis itu menjadi sorotan utama dalam acara yang bertajuk ‘Penguatan Dukungan Mitra Potensial dalam Penggerakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)’ yang yang sukses mempertemukan berbagai organisasi masyarakat dan akademisi seluruh Banyuwangi.

Bertempat di El Royale Hotel Banyuwangi pada, Rabu (14/5/2025), forum ini digelar dengan tujuan mensosialisasikan program Germas secara menyeluruh, kepada puluhan perwakilan organisasi dan akademisi, demi mendukung tercapainya masyarakat yang sehat, mandiri, dan produktif. Dengan harapan mereka dapat sebagai mediator kesehatan yang aktif di lingkungan masing-masing.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

“Demi mendukung tercapainya Indonesia Emas tahun 2045. Indonesia Sehat merupakan salah satu sasaran transformasi sosial untuk mewujudkanya,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat, Rabu (14/5/2025).

Adanya sosialisasi Germas tersebut, juga dapat untuk membangun sistem kesehatan yang tangguh dan responsif serta memastikan penduduk berusia panjang dan hidup sehat. Dengan targetnya yakni mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan anak (AKB) dengan menekan stunting di bawah 5 persen, menuntaskan penyakit TBC termasuk memberantas penyakit Tidak Menular (PTM).

“Ada banyak program kesehatan di Banyuwangi yang mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045. Masyarakat bisa menikmati layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga Inovasi Permata Hati,” jelas Amir.

Tak hanya sekedar sosialisasi, untuk meningkatkan dan mendukung derajat kesehatan masyarakat, Pemkab Banyuwangi secara bertahap juga telah melengkapi sarana prasarana di sejumlah Puskesmas. Diantaranya seperti alat kesehatan deteksi dini PTM yang canggih, seperti elektrokardiogram (EKG) untuk skrining jantung, fotometer untuk pemeriksaan laboratorium, probe linier untuk skrining kanker payudara, spirometri untuk skrining kanker paru, dan sensor CO analyzer untuk skrining bagi perokok.

“Tak hanya rumah sakit, sekarang Puskesmas juga memiliki fasilitas yang cukup memadai dan masyarakat juga bisa cek kesehatan gratis secara berkala,” tutur Amir.

Dengan semangat kolaborasi yang tinggi dan berbagai program inovatif yang digulirkan, Banyuwangi semakin mantap melangkah menuju masyarakat yang lebih sehat dan berkualitas dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*)