TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Butut kasus penipuan dan penggelapan oleh ATD alias Jhon Sambo yang mengaku pengacara. Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC Peradi) Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan proaktif memeriksa keaslian status advokat yang akan mereka gunakan jasanya.

Imbauan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPC Peradi Banyuwangi, Eko Sutrisno saat dikonfirmasi, pada Jumat (28/11/2025).

Dalam konfirmasinya, Eko menjelaskan bahwa, setiap advokat Bumi Blambangan yang resmi, pasti terdaftar dan memiliki nomor anggota yang dapat diverifikasi secara terbuka. Untuk memastikan status terdaftar seorang advokat, masyarakat dapat mengakses langsung website resmi organisasi yaitu dpcperadibanyuwangi.com dan melakukan pengecekan nama atau nomor anggota di sana.

"Kami meminta masyarakat tidak segan melakukan pengecekan. Semua data advokat yang sah dapat diakses melalui website resmi DPC Peradi Banyuwangi. Ini penting untuk mencegah penyalahgunaan profesi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Disaat yang sama, Eko juga turut menanggapi kasus Jhon Sambo yang telah menyeret nama profesinya. Baginya Peradi tidak akan mentoleransi tindakan pihak yang mengatasnamakan profesi advokat untuk kepentingan pribadi. Terlebih hingga merugikan masyarakat.

"Oknum yang mengaku advokat padahal bukan, bukan hanya menyesatkan publik. Tetapi juga mencoreng profesi hukum. Jika ditemukan, segera laporkan kepada pihak berwajib dan juga kepada kami," ungkapnya. 

Eko juga menekankan bahwa, advokat resmi wajib menunjukkan identitas profesi yang sah dan hanya diperbolehkan memberikan layanan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Sebagai langkah pencegahan penipuan, Peradi Banyuwangi menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk memverifikasi keanggotaan advokat. Masyarakat dapat mengakses fitur pencarian data anggota secara daring melalui laman resmi dpcperadibanyuwangi.com kapan saja.

"Kami berharap masyarakat semakin sadar pentingnya verifikasi. Jangan ragu bertanya, mengecek dan melapor jika menemukan kejanggalan," imbaunya.

DPC Peradi Banyuwangi juga memastikan akan terus berkoordinasi dengan aparat hukum. Serta meningkatkan sosialisasi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Kita pastikan atasnama ATD tersebut bukan anggota kita, karena dapat di cek langsung melalui website DPC Peradi Banyuwangi secara resmi," cetus Eko. (*)

Pewarta : Anggara Cahya

Editor :