https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Angkat Motif Wader Kesit, Ratusan Pelajar Ikuti Lomba Mencanting di Banyuwangi Batik Festival 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 11:17
Angkat Motif Wader Kesit, Ratusan Pelajar Ikuti Lomba Mencanting di Banyuwangi Batik Festival Peserta lomba sedang serius mencanting. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Suasana semangat anak-anak berpadu dengan aroma malam dari lilin panas tersaji di Taman Blambangan, Jumat (17/10/2025). Di atas bentangan kain putih, ratusan pelajar tampak fokus menggoreskan canting, mengikuti pola batik dengan wajah serius namun penuh antusias. 

Ya, mereka adalah peserta Lomba Mencanting dan Mewarnai Batik yang menjadi bagian dari rangkaian Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2025.

Kegiatan ini, diikuti oleh 102 peserta tingkat PAUD/TK serta 75 siswa SD dan 20 siswa SMP. Para peserta SD dan SMP diajak untuk mengenal proses membatik dengan mencanting langsung di atas kain, sementara adik-adik PAUD dan TK berkreasi lewat lomba mewarnai motif batik.

Ketua Panitia BBF 2025, Firman Sauqi, mengatakan bahwa melalui lomba mencanting dan mewarnai ini, pihaknya ingin menanamkan kecintaan terhadap batik sejak dini, sekaligus memberikan edukasi tentang proses membatik yang sesungguhnya.

"Di era modern ini banyak kain bergambar batik yang sebenarnya hasil printing. Kami ingin generasi muda tahu bagaimana proses batik yang asli mulai dari mencanting, mewarnai, hingga menjemur kainnya," kata Firman, Jumat (17/10/2025).

Tahun ini, panitia mengangkat tema "Wader Kesit", salah satu motif khas batik Banyuwangi yang sarat makna. Menurut Firman, tema ini menggambarkan semangat kelincahan dan ketangguhan masyarakat Bumi Blambangan, sebagaimana ikan wader yang hidup di arus deras namun tetap mampu bergerak lincah.

Tampak-tangan-peserta-lomba-lincah-mencanting-batik.jpgTampak tangan peserta lomba lincah mencanting batik. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

"Motif Wader Kesit ini menggambarkan ikan kecil yang hidup di arus deras. Filosofinya, kita berharap anak-anak Banyuwangi tumbuh lincah dan tangguh seperti wader yang gesit menghadapi tantangan," ujarnya.

Menurut pria yang juga Ketua Asosiasi Sekar Jagad Blambangan, perkumpulan pembatik se-Banyuwangi, filosofi itu berakar dari tradisi lama masyarakat Banyuwangi yang menggunakan kain bermotif Wader Kesit sebagai jarik gendongan bayi.

"Harapannya, anak yang digendong dengan kain itu tumbuh cerdas, cepat beradaptasi, dan kuat menghadapi kehidupan," imbuhnya.

Kegiatan mencanting itu pun berlangsung penuh antusias. Beberapa anak tampak mengerutkan kening sambil berusaha menjaga agar malam tak menetes berlebihan. Di sisi lain, sejumlah peserta dengan senyum bangga, memperlihatkan hasil cantingannya kepada guru dan orang tuanya.

Sementara itu, salah satu peserta lomba, Saffa Elena Putri (11), mengaku senang dan semangat mengikuti lomba. Dengan cekatan, tangannya lincah mencanting mengikuti pola yang sudah ada.

"Senang bisa ikut lomba ini. Mencanting itu seru, meski harus hati-hati biar malamnya nggak beleber," cetus peserta lomba dari SDN 1 Kumendung, Muncar itu.

"Di sekolah sebenarnya ada ekstra mencanting, tapi ikut lomba ini juga jadi tambah pengalaman dan bisa bertemu dengan peserta dari sekolah lainnya," imbuhnya.

Sekadar diketahui, selain lomba mencanting, Banyuwangi Batik Festival 2025 juga menampilkan beragam kegiatan lain seperti pameran batik khas daerah, hingga fashion show batik yang melibatkan desainer lokal.

Gelaran tahunan ini menjadi bukti bahwa Banyuwangi tak hanya merawat tradisi, tapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya sejak usia dini. Dari tangan-tangan kecil yang lincah mencanting, lahir semangat baru untuk menjaga identitas batik khas Kota Gandrung tetap hidup di tengah arus zaman. (*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.