https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Jelang Konfercab NU Banyuwangi, Kader Muda NU Suarakan Gagasan Lewat Peluncuran Buku

Selasa, 30 Desember 2025 - 16:48
Jelang Konfercab NU Banyuwangi, Kader Muda NU Suarakan Gagasan Lewat Peluncuran Buku Foto peluncuran buku “Pergulatan Wacana Kader Muda NU Ujung Timur Jawa: Kritik, Refleksi dan Cita” di UNIIB. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi, kader-kader muda NU menunjukkan denyut intelektual melalui penerbitan sebuah buku gagasan.

Peluncuran buku yang digeber di Auditorium KHR. As’ad Syamsul Arifin, Universitas Islam Ibrahimy Banyuwangi (UNIIB), pada Senin (29/12/2025), itu menjadi ruang artikulasi pemikiran kader muda NU dalam membaca proses pengkaderan, dinamika organisasi, hingga cita-cita ke-NU-an di ujung timur Pulau Jawa.

Buku yang diluncurkan oleh Majelis Alumni Ikatan Pelajar NU (MA IPNU) Banyuwangi itu, ditulis secara kolektif oleh kader muda NU yang sebagian besar merupakan mahasiswa aktif dan alumni UNIIB.

Wakil Rektor III UNIIB, Dr. Kurniyatul Faizah, M.Pd., mengapresiasi keberanian kader muda NU yang memilih jalur menulis sebagai medium berproses. Aktivitas literasi dinilai tetap relevan sebagai ruang refleksi dan pembentukan karakter kader.

“Di tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi, penerbitan buku yang dilakukan oleh kader-kader ini luar biasa. Tentu, menjadi motivasi bagi kita untuk tetap mengembangkan aktivitas literasi, menulis, membaca,” ujar Kurniya, Selasa (30/12/2025).

Buku berjudul “Pergulatan Wacana Kader Muda NU Ujung Timur Jawa: Kritik, Refleksi dan Cita” tersebut, tidak hanya merekam kegelisahan kader, tetapi juga menawarkan cara pandang kritis terhadap dinamika organisasi.

Ketua Presidium MA IPNU Banyuwangi sekaligus pembedah buku, Lukman Hadi Abdillah, menilai bahwa proses berkarya sebagai bagian dari perjalanan panjang kader NU.

Menurut Lukman, gagasan yang lahir dari proses menulis ibarat benih yang tumbuh perlahan. Tantangan, perbedaan pandangan, hingga dinamika internal justru menjadi bagian penting dalam pembentukan intelektual kader.

“Ingat, benih itu yang pertama keluar hanyalah sebentuk yang keluar dari gelapnya tanah itu ya. Setelah keluar dari gelapnya tanah, entah mau berdaun, berbunga, berbuah, berjibaku dengan hujan ataupun panas matahari, yang penting ia harus keluar dari gelapnya mata,” ujarnya.

Senada dengan Lukman, Sekretaris MA IPNU Banyuwangi, Ayung Notonegoro, menyebut bahwa proses berorganisasi tidak selalu berujung pada capaian struktural atau material. Menjadi ketua, bukanlah satu-satunya indikator kesuksesan.

“Untuk melesat lebih tinggi, kita juga harus membanting diri sekeras mungkin sebagaimana bola bekel,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu penulis buku, M. Sholeh Muria, menjelaskan bahwa buku ini lahir dari kegelisahan sekaligus refleksi atas tujuan berproses dalam organisasi. Tulisan-tulisan di dalamnya menjadi pengingat bagi kader NU agar tidak menjauh dari tradisi berpikir dan berdialektika.

“Buku ini ditujukan untuk para kader NU pada umumnya, dan khususnya segenap penulis sendiri. Sekaligus mengangkat kembali wacana intelektual dalam pusaran proses itu,” ucap Sholeh.

Sholeh mengatakan bahwa meski tulisan-tulisan di dalam buku ini menunjukkan kondisi pengkaderan lokal yang terkesan parsial, namun para pembaca, baik dari kader NU struktural maupun yang “pinggiran”, dapat membaca secara universal.

“Bahwa NU dibangun dari pergulatan ide antar kader, hingga bisa sebesar sekarang ini,” cetusnya.

Sebagai informasi, buku tersebut ditulis oleh sejumlah kader muda NU, yakni M. Sholeh Muria, Dendy Wahyu Anugrah, Aldi Asy Syaikh Ar Rois, Muhammad Nasrullah, R. Wahyu Pambudi, Hima Milaini Assyifa, Akid Waliyudin, Moh. Izul Haq Adibulloh, Isna Yulfi Roihana, M. Hilmi Hafi R., Dwi Ainul Haqiky, dan Tri Mardiansah.

Menjelang Konfercab NU Banyuwangi, kehadiran buku tersebut menjadi penanda bahwa kader muda NU masih menempatkan gagasan dan proses intelektual sebagai bagian penting dari perjalanan organisasi. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.