TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Satu kompi Brimob dan juga ratusan anggota TNI diterjunkan di Dusun Sidomukti, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Personel bersenjata ini ditugaskan untuk mengamankan situasi agar tidak terjadi lagi bentrok perguruan silat, yakni antara PSHT dan Pagar Nusa.
Sebagaimana diketahui, bentrok ratusan masa perguruan silat tersebut mengakibatkan puluhan orang terluka dan satu orang tewas. Informasi yang beredar, tewasnya salah satu pesilat tersebut akibat benda tajam yang melukai bagian leher dan perut.
Tidak hanya itu, sejumlah rumah warga juga mengalami kerusakan ringan hingga parah. Bentrok yang terjadi pada Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 03.00 WIB juga mengakibatkan rusaknya bangunan mushala.
Hingga kumandang adzan subuh, ratusan pesilat masih belum beranjak dari lokasi bentrok. Sekitar pukul 05.00 WIB lebih, barulah massa mulai membubarkan diri.
“Ada backup dari Brimob, hari ini datang satu kompi. Dibantu juga oleh Kodim dan Lanal juga. Jadi kita bersama-sama mengamankan situasi di sini,” kata Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Didik Hariyanto.
Selain itu, Polresta Banyuwangi juga telah mengerahkan seluruh Polsek jajaran untuk melakukan patroli pengamanan. Di Kecamatan Bangorejo, mobil-mobil polisi nampak mondar-mandir berkeliling menyisir sejumlah jalanan yang ada. Ini dilakukan agar tidak terjadi bentrok susulan.
Belum diketahui secara pasti soal penyebab bentrok perguruan silat tersebut. Namun dari informasi yang berdedar, bentrok berdarah tersebut dipicu oleh video di media sosial. Sebelumnya, ada beberapa video provokasi yang diduga menyulut emosi dari kedua belah pihak perguruan silat di Banyuwangi tersebut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Antisipasi Bentrok di Banyuwangi, Satu Kompi Brimob dan TNI Diterjunkan
Pewarta | : Agung Sedana |
Editor | : Deasy Mayasari |