TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Bagi wisatawan dan masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur, yang sudah bosan dengan menu makanan kebarat-baratan. Sepertinya harus memilih Warung Puncak, di Lingkungan Dukuh, Dusun Kampung Baru, Desa Glagah, Kecamatan Glagah, sebagai jujugan kulineran.
Kenapa?. Karena tempat ini bukan saja menyuguhkan suasana teduh dan tenang khas pedesaan. Tapi hidangannya pun ala Ndeso. Diracik dari bumbu dari alam dan dimasak secara tradisional. Bisa dibayangkan aroma dan citarasanya.
Dengan kata lain, Warung Puncak pas banget bagi wisatawan atau masyarakat Banyuwangi, yang sedang rindu dengan masakan sang emak.
Suasana dan sajian Warung Puncak di Lingkungan Dukuh, Dusun Kampung Baru. (FOTO: Imam Hamdani/TIMES Indonesia)
Lebih istimewa, tempat santap milik Lia Alistya Ningrum, warga Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, ini juga dilengkapi wahana kebun binatang mini. Ada kelinci yang lucu, beragam jenis burung serta satwa lainnya. Sangat cocok untuk mengajak serta si buah hati tercinta.
Penasaran kuliner apa saja yang disajikan?. Warung Puncak menawarkan menu klasik Bumi Blambangan. Diantaranya ikan wader, semanggi, pecel lamtoro, sego tempong, uyah asem, pecek pitik dan masih banyak lagi. Termasuk juga menyajikan sensasi masakan ‘Jangan Blendrang’.
Jangan Blendrang adalah sayur santan alias sayur lodeh yang dimasak atau dihangatkan sampai berhari-hari. Hingga bumbu meresap dan mengeluarkan aroma khas yang menggugah selera. Biasanya Jangan Blendrang berisi sayur kacang panjang. Kadang juga sayur tewel atau gori. Bikin ngiler bukan?.
Kabar baiknya, meski diramu dari bahan kelas premium, harga yang dipatok tetap tidak membuat kantong bolong. Kisaran Rp 7 ribu untuk santapan yang mengenyangkan. Dan Rp 3 ribu saja untuk harga minuman. Selayak benar-benar sedang berada dirumah Emak, pelanggan bisa reques lauk tambahan. Tentunya dengan bandrol tambahan sesuai permintaan.
“Kita sengaja membuka warung dengan konsep Ndeso, karena jenis-jenis masakan pedesaan sudah mulai langka. Padahal banyak yang suka dan banyak yang merindukan,” ucap Lia kepada TIMES Indonesia, Senin (14/2/2022).
Ibu tiga anak ini menjelaskan, bangunan Warung Puncak bernuansa adat Suku Osing Banyuwangi. Halaman cukup luas dengan dikanan kiri berhias aneka bunga warna-warni. Ditambah kebun binatang mini, yang bisa menjadi wahana edukasi untuk sang anak kesayangan.
Anda penasaran?. Jika berwisata atau ingin bersantap santai, langsung saja datang ke Warung Puncak, di Lingkungan Dukuh, Dusun Kampung Baru, Desa Glagah, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 06.00-16.00 WIB.
“Kami juga melayani pesan antar, bisa order di nomor WA 08113089596,” ungkap Lia Alistya Ningrum. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Warung Puncak Banyuwangi, Pengobat Rindu Masakan Emak
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |