TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi berhasil meraih juara jenjang utama lomba Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.
Desa yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia itu mencatatkan hasil luar biasa selama dua tahun berturut-turut. Tahun 2020 lalu, Desa Sarongan, juga meriah juara namun pada jenjang madya.
"Alhamdulillah, ini berkat perjuangan dan kerja keras seluruh tim mitigasi bencana dan masyarakat," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Sarongan, Agus Salim Afandi, kepada TIMESIndonesia Kamis (21/10/2021).
Meski meriah juara, namun belum menjadikan FPRB puas untuk melakukan upaya mitigasi bencana. Lebih dari itu, pengurangan resiko terhadap dampak bencana alam yang sesungguhnya adalah yang paling penting.
“Perlombaan ini sebenarnya bukan siapa yang menang dan kalah. Lomba ini bertujuan untuk menambah kapasitas relawan Destana agar benar-benar siap dalam penanganan bencana," ungkap Agus Salim.
Ada enam kriteria dalam perlombaan tersebut, yaitu kesehatan, data anggaran oleh pemerintah desa, jalur evakuasi, sosialisasi ke masyarakat, rambu-rambu dan peta rawan bencana, dan fasilitas keselamatan.
"Kami sudah melengkapi itu semua. Infrastruktur dan lain sebagainya sudah siap dan sudah ada," terang Agus Salim.
FPRB Desa Sarongan berharap kedepan akan membuat renkon (rencana kontinjensi) simulasi kebencanaan gar mudah dipahami oleh seluruh masyarakat.
Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif mengatakan, lomba Destana digelar untuk meningkatkan kapasitas masyarakat atau sumber daya manusia di wilayah setempat dalam menanggulangi dampak resiko terjadinya bencana alam.
"Desa Sarongan ini salah satu dari desa di Banyuwangi yang masuk kriteria dan yang paling siap," terang Yusuf.
Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran terpilih menjadi wakil Kabupaten Banyuwangi dalam lomba Desa Tangguh Bencana yang digelar oleh BPBD Provinsi Jawa Timur.
Desa Sarongan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia itu mewakili tingkat utama bersaing dengan empat kabupaten lain yakni Pacitan, Pasuruan, Nganjuk dan dan Probolinggo. (*)
Pewarta | : Rizki Alfian |
Editor | : Irfan Anshori |