TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Olahraga padel tergolong baru di Indonesia. Namun arus tren dan pesonanya langsung membuatnya banyak digandrungi masyarakat hingga kalangan selebriti.
Imbasnya, dalam sekejap lapangan olahraga perpaduan antara tenis dan squash itu terus bermunculan. Fenomena tersebut ujungnya juga memicu tumbuhnya ragam cara dalam memunculkan sensasi baru dalam berolahraga Padel.
Ya, seperti yang dilakoni EightiesPadelClub, sebuah komunitas olahraga Padel, yang dinahkodadi Imanuel Juliman. Komunitas yang memiliki anggota di Ibu Kota Jakarta dan sejumlah kabupaten dan kota di Pulau Jawa ini menciptakan sensasi baru dengan memadukan olahraga Padel dengan Verity Water.
“Kami bersyukur bisa berkolaborasi dengan Verity Water yang mendorong pengembangan olahraga padel di Indonesia,” kata Imanuel Juliman, Founder EightiesPadelClub, Rabu (1/9/2025).
Beberapa manfaat minuman Verity Water, lanjutnya, yaitu Highlight, atau hidrasi, itu sangat penting dalam kegiatan aktif maupun olahraga.
“Minuman ini bagus untuk recovery dan juga untuk performa. Selain itu air alkaline premium seperti verity water lebih mudah diserap tubuh, better hydration, tentunya sudah Verity water belakangan ini sering dilihat di lapangan Padel dan komunitas. Maupun Gym atau Wellness Center,” terangnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Padel mengalami pertumbuhan yang signifikan di Indonesia. Lapangan padel baru bermunculan di berbagai kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. Komunitas padel juga semakin aktif, dengan penyelenggaraan turnamen dan acara secara rutin.
Perlu diketahui Padel dimainkan di lapangan yang lebih kecil dari tenis, dikelilingi dinding kaca dan jaring. Pemain menggunakan raket pendek tanpa senar dan bola bertekanan rendah. Aturan permainannya mirip dengan tenis, namun dinding dapat digunakan untuk memantulkan bola, menciptakan dinamika yang unik dan seru.
“Untuk mengenal lebih jauh tentang sensasi baru berolahraga Padel ini, bisa diintip melalui akun medsos kami @veritywater_id dan @eightiespadelclub,” ungkap Imanuel Juliman. (*)
Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |