Berita

Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Peringati HPS dengan Bhakti Sosial

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 10:37
Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Peringati HPS dengan Bhakti Sosial Para buruh ngasak di Banyuwangi mendapatkan pengarahan dari Dinas Pertanian dan Pangan. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGIHari Pangan Sedunia (HPS) 2021 (World Food Day) diperingati setiap 16 Oktober. Di Jawa Timur, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi memperingati momen ini dengan kegiatan bhakti sosial.

Hari Pangan Sedunia bukan hanya tentang merayakan makanan yang kita nikmati, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran masih banyak orang yang mengalami kesusahan untuk menikmati pangan.

Kelaparan akibat ketiadaan pangan adalah masalah besar di sejumlah negara. Kita perlu berbuat lebih banyak untuk meningkatkan kesadaran dan memerangi masalah ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan melalui Kabid Ketahanan Pangan Ilham Juanda menyampaikan bahwa tema Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2021 ini yang diangkat oleh FAO (Food and Agriculture Organization) PBB adalah 'Masa depan makanan ada di tangan kita'.

"The future of food is in our hands. Makanan yang kita pilih dan cara kita memproduksi, menyiapkan, memasak, dan menyimpannya menjadikan kita bagian integral dan aktif dari cara kerja sistem pertanian pangan," kata Ilham, Sabtu (16/10/2021).

Menurutnya, sistem pertanian pangan yang berkelanjutan adalah sistem di mana berbagai makanan yang cukup bergizi dan aman tersedia dengan harga terjangkau untuk semua orang. Juga tidak ada yang kelaparan atau menderita kekurangan gizi dalam bentuk apa pun.

Dia menyebut, sistem pertanian pangan berkelanjutan memberikan ketahanan pangan dan nutrisi untuk semua. Tanpa mengorbankan basis ekonomi, sosial dan lingkungan, untuk generasi mendatang.

Dia menjelaskan, hal itu mengarah pada produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih baik untuk semua. "Dalam rangka peringatan HPS itulah kami hari ini mengadakan bhakti sosial yaitu memberikan bantuan pangan berupa beras bagi buruh ngasak," kata Ilham.

Ilham berpendapat, buruh ngasak biasanya adalah para wanita tua yang memungut sisa-sisa  gabah yang dipanen di sawah dengan cara tradisional digebros. Mereka tergolong kaum lemah (duafa) yang memungut sisa-sisa hasil panen di sawah para juragan.

Dalam satu hari panen mereka hanya mendapatkan 5 kg gabah atau setara 2-3 kg beras. Para buruh ngasak itu tidak mempunyai sawah dan tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga  mereka rentan terhadap kekurangan pangan.

Dalam peringatan HPS tahun ini para buruh ngasak itu menjadi penerima kegiatan bhakti sosial Dinas Pertanian dan Pangan Kab Banyuwangi. Sekaligus kegiatan ini untuk mengingatkan kita semua bahwa pangan di dunia ini harus berkeadilan bagi semua penduduk dunia.

"Keadilan terhadap pangan ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga para juragan pemilik sawah rela berbagi bagi kaum dhuafa," pungkas Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi tersebut di momen HPS kali ini. (*)

Pewarta : Agung Sedana
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.