TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) memastikan ketersediaan telur ayam ras dalam kondisi aman dan mencukupi.
Ya, hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda, usai melakukan monitoring produksi dan ketersediaan telur ayam ras di wilayah Kecamatan Wongsorejo, pada Rabu (3/12/2025) kemarin.
Monitoring dilakukan bersama Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah, dan Kepala Desa Bajulmati, Achmad Thoha, dengan meninjau langsung kandang ayam petelur di Dusun Badolan, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo.
Di lokasi tersebut, merupakan bagian dari program inovasi Desa Unggulan Produksi Telur Melimpah (Saung Lurah), hasil kolaborasi apik Dispertan dengan dana desa ketahanan pangan.
Ilham menjelaskan bahwa Banyuwangi, saat ini memiliki 102 usaha ternak ayam ras petelur, mulai dari skala mikro hingga menengah, dengan populasi total mencapai 1.474.610 ekor. Dari populasi tersebut, Bumi Blambangan mampu memproduksi rata-rata 1.858 ton telur ayam ras per bulan.
“Kebutuhan telur masyarakat Banyuwangi setiap bulan sekitar 813 ton. Jadi, dengan kapasitas produksi kita saat ini, masih ada surplus 372 ton. Bahkan dengan asumsi permintaan meningkat 10 persen menjelang Nataru, stok kita tetap aman,” kata Ilham, Kamis (4/12/2025).
Selain itu, harga telur ayam ras pada minggu pertama Desember tercatat stabil di kisaran Rp. 27.200 hingga Rp. 28.300 per kilogram. Tidak jauh berbeda dengan harga pada bulan November yang berada di kisaran Rp. 26.300 hingga Rp. 27.600 per kilogram.
Lebih lanjut, Ilham menyampaikan bahwa kebutuhan telur diproyeksikan akan meningkat signifikan pada tahun-tahun mendatang seiring dengan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.
Untuk itu, pemerintah daerah mulai mendorong penguatan produksi, termasuk membuka peluang bagi investor untuk masuk ke usaha petelur skala menengah.
“Ke depan, kebutuhan telur akan terus bertambah. Maka selain memperkuat produksi melalui program pemerintah, kami juga mendorong investasi kandang modern berkapasitas 50 ribu hingga satu juta ekor agar suplai tetap terjaga dan peternakan kita semakin maju,” ujar Ilham.
Dengan kondisi produksi yang stabil dan program peningkatan kapasitas yang terus berjalan, Pemkab Banyuwangi memastikan kebutuhan telur masyarakat selama momen Natal dan Tahun Baru dapat terpenuhi tanpa kendala. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |