TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Lukman Hadi Abdillah, Ketua Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU) Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku sangat mengapresiasi kehadiran Institut Seni Indonesia Surakarta Kampus Banyuwangi (ISI Banyuwangi). Menurutnya, hal itu akan memperkaya pilihan ruang belajar bagi para pelajar Bumi Blambangan, yang hendak menuntaskan jenjang pendidikan Strata 1 (S1).
“Pelajar Banyuwangi memiliki opsi ruang belajar yang semakin beragam. Kebijakan Bupati Ipuk Fiestiandani ini patut didukung dan diapresiasi,” katanya, Senin (8/9/2025).
Keberadaan kampus seni ISI Banyuwangi, lanjut Lukman, tidak sekadar menjadi pilihan akademik. Namun, juga bisa menjadi penopang sekaligus pendorong tumbuh kembang seni-budaya di Banyuwangi. Lebih-lebih seni yang mengemban spirit dakwah keislaman. Seperti hadrah, kuntulan, mocoan dan lain sebagainya.
“Harapan kami, nanti dari ISI Banyuwangi ini tak hanya melahirkan seniman yang akademik. Tapi, juga yang punya misi dakwah. Mengingat dari Banyuwangi juga banyak lahir seni yang sarat nilai-nilai Islami sebagaimana yang dulu diajarkan para wali (Wali Songo),” imbuh pengasuh Majelis Taklim Ababil, Genteng itu.
Lebih jauh, Lukman juga mengapresiasi usaha serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam mengembangkan pendidikan tinggi. Tercatat, dalam satu dasawarsa terakhir, telah berdiri sejumlah kampus negeri di kabupaten paling ujung timur pulau Jawa. Tidak hanya ISI Surakarta, tapi juga ada Politeknik Negeri Banyuwangi, Universitas Airlangga, dan Akademi Penerbangan Indonesia.
“Mulai dari masa kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas, sampai saat ini di masa kepemimpinan Bupati Ipuk, komitmen mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Banyuwangi sangat patut untuk didukung,” jelasnya.
Perlu diketahui, ISI Surakarta Kampus Banyuwangi (ISI Banyuwangi) ini telah memulai perkuliahan. Saat ini baru membuka Fakultas Pertunjukan dengan Prodik Etnomusikologi dan Prodi Tari. Perkuliahannya menempati eks Kantor BPN Banyuwangi di Jl. Dokter Soetomo, No. 51, Banyuwangi. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |