https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Baru 25 Naskah Kuno di Banyuwangi Berhasil Dialihmediakan, Tersisa 49 Tunggu Giliran

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:15
Baru 25 Naskah Kuno di Banyuwangi Berhasil Dialihmediakan, Tersisa 49 Tunggu Giliran Salah satu pemustaka saat membaca naskah kuno Lontar Yusup Murub Muncar di Perpusda Banyuwangi.

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Hingga saat ini, upaya pelestarian naskah kuno di Banyuwangi masih menghadapi berbagai kendala. Dari total 74 naskah kuno yang dimasukkan dalam katalog naskah kuno Banyuwangi jilid I dan II, baru 25 naskah yang berhasil dialihmediakan. Sementara itu, sebanyak 49 naskah lainnya masih menunggu giliran proses alih media.

Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Banyuwangi, Zen Kostaloni, salah satu kendala utama dalam proses alih media naskah kuno adalah terbatasnya kemampuan alih media naskah kuno. Setiap tahun, proses tersebut hanya mampu dilakukan pada satu naskah saja.

Buku-transliterasi-dan-terjemahan.jpgBuku transliterasi dan terjemahan manuskrip kuno Banyuwangi Lontar Yusup Murub Muncar. (FOTO: Ikromil Aufa/Times Indonesia).

Zen menyebut, Keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang mampu mengelola dan merawat naskah kuno menjadi hambatan utama.

“Disisi lain, ada faktor dari pemilik naskah yang enggan untuk memberikan naskahnya ke pihak lain,” kata Zen, Senin (20/1/2025).

Zen mengungkapkan, dari sisi pemilik naskah kuno, terdapat tiga anggapan utama sehingga enggan untuk diberikan. Diantaranya, naskah dianggap sebagai warisan keluarga, naskah dianggap sebagai pusaka, dan naskah tersebut dianggap sebagai jimat.

“Dari sisi ini kami tidak bisa memaksa untuk meminta dan disimpan di Perpusda (Perpustakaan Daerah), karena itu semua hak dari sang pemilik naskah. Namun, kami berharap untuk diizinkan agar bisa dialihmediakan,” tuturnya.

Untuk mengatasi kendala ini, Dispusip Banyuwangi bekerja sama dengan pegiat naskah kuno yang ada di Banyuwangi dalam upaya pelestarian dan alih media. Diharapkan dengan kerja sama ini, proses alih media dan perawatan naskah kuno dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Melalui Perpusda, lanjut Zen, Dispusip telah melakukan pendataan, katalogisasi dan penerjamahan naskah-naskah kuno yang ditemukan di Banyuwangi.

Setidaknya, sudah ada tujuh buku berbasis naskah kuno Bumi Blambangan yang diterbitkan oleh Dispusip Banyuwangi. Buku tersebut antara lain Lontar Sri Tanjung, Lontar Hadis Dagang, Katalog Naskah Kuno Banyuwangi Jilid I dan II, Lontar Juwarsah, Candra Jagat, dan terbaru Lontar Yusup Murub Muncar.

Sementara itu, peneliti naskah kuno Banyuwangi, Wiwin Indiarti, mengatakan gerakan pelestarian naskah kuno memang tidak hanya menjadi kewajiban Dispusip, tetapi harus menjadi perhatian bersama.

“Saya kira langkah Dispusip bekerja sama dengan para pegiat naskah kuno yang ada di Banyuwangi baik itu yang bergabung dalam kelompok ataupun perorangan sudah tepat dan harus dilanjutkan demi optimalnya pelestarian dan pemanfaatan naskah kuno di Banyuwangi,” kata Wiwin sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Wiwin Menyampaikan, bahwa sejak tahun 2020, sinergi antara Dispusip dan pegiat naskah kuno Banyuwangi telah mendorong  kemajuan dunia pernaskahan kuno Banyuwangi  secara signifikan melalui kegiatan dan publikasi terkait yang mengedukasi banyak orang.

Contoh terbaru, pada tahun 2024, Dispusip Banyuwangi bersama Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) pusat dan Jember, Pesinauan-Sekolah Adat Osing, Omahseum, dan Komunitas Pegon mengusung Lontar Sri Tanjung untuk ditetapkan sebagai salah satu Ingatan Kolektif Nasional (IKON).

“Kolaborasi ini menjadi bukti kami dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan pengetahuan,” cetus Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) itu.

Harpannya, dengan langkah-langkah ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian naskah kuno, sehingga warisan berharga ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.(*)

 

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.