TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap tanggal 7 November, Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Kabupaten Banyuwangi menyampaikan pentingnya adaptasi cerita dan tokoh pewayangan ke dalam media yang lebih akrab dengan generasi muda.
Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat dan apresiasi anak muda terhadap budaya dan seni tradisional Indonesia.
Ketua DKB Banyuwangi, Hasan Basri, menyatakan bahwa saat ini wayang masih dianggap sebagai seni yang hanya digemari oleh kalangan tertentu, terutama generasi yang lebih tua.
"Kita perlu menghadirkan wayang dalam format yang lebih menarik bagi anak muda, seperti melalui animasi ataupun teknofantasi. Dengan demikian, mereka bisa mengenal dan mencintai wayang sejak dini," katanya kepada Times Indonesia, Kamis (7/11/2024).
Menurut Hasan, cerita-cerita pewayangan kaya akan nilai-nilai moral dan filosofi yang selayaknya menginspirasi kekaryaan seni mutakhir anak-anak muda.
"Wayang adalah karya monumental bangsa Indonesia. Tantangan ke depan, wayang harus bisa diterima oleh kalangan muda," tegasnya.
Indonesia sendiri dikenal karena budayanya yang beragam, dan wayang merupakan cerminan dari keberagaman tersebut. Setiap daerah di Indonesia memiliki bentuk wayang yang khas, baik dari segi cerita, karakter, maupun teknik pertunjukannya.
Di Banyuwangi wayang masih berkembang lamban. Tahun 2014 muncul kreativitas dari seorang warga Kecamatan Songgon, Banyuwangi, dalam menciptakan bentuk serta model pakeliran baru yang diberi mama 'Wayang Osing'.
Wayang Osing merupakan bentuk pakeliran baru di Banyuwangi dengan mengangkat kearifan lokal kebudayaan Banyuwangi. Dengan menggunakan bahasa Osing dan dialek masyarakat Osing dalam setiap pertunjukannya, membuat masyarakat Bumi Blambangan bisa dengan mudah mengerti dan memahaminya.
"Di Banyuwangi, selain wayang Osing, juga lahir wayang gagrak Banyuwangi yang telah tampil di Pantai Marina Boom dengan mengusung cerita 'Prahara Sritanjung Sidopekso'," ucapnya.
"Melalui inovasi-inovasi ini, kami berharap seni wayang bisa terus hidup dan berkembang, serta semakin mendekatkan generasi muda dengan warisan budaya leluhur mereka," tutupnya. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa (MG) |
Editor | : Imadudin Muhammad |