https://banyuwangi.times.co.id/
Ekonomi

Bunga Desa di Glenmore, Bupati Banyuwangi Dorong Potensi Pertanian

Jumat, 08 Agustus 2025 - 09:41
Bunga Desa di Glenmore, Bupati Banyuwangi Dorong Potensi Pertanian Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat berkunjung ke Ziyad Farm. (Foto : Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas kembali turun langsung ke lapangan melalui program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Kamis (7/8/2025). Kali ini, Ipuk berkantor di tiga desa di Kecamatan Glenmore, Desa Tulungrejo, Desa Sepanjang, dan Desa Tegalharjo, untuk meninjau Infrastruktur sekaligus mendorong potensi pertanian.

Di Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Ipuk meninjau pembangunan plengsengan memastikan progres pembangunan berjalan sesuai harapan warga.

Pembangunan plengsengan itu, merupakan respon atas permintaan warga. Saat musim hujan, pemukiman di wilayah tersebut kerap tergenang banjir akibat luberan air dari kawasan perkebunan.

Glenmore.jpgBupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat meninjau pembangunan plengsengan Glenmore. (Foto : Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

“Karena wilayah ini letaknya lebih rendah, air hujan dari atas selalu mengalir dan berkumpul di sini. Akibatnya, rumah-rumah warga kerap kebanjiran,” ujar Ipuk, Jumat (8/8/2025).

Dengan adanya pembangunan plengsengan ini, Ipuk berharap banjir bisa diminimalisir. “Selain itu, air hujan juga bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah warga,” tambahnya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby menjelaskan, pembangunan plengsengan ini memiliki panjang 206 meter.

“Dibangun di area afur. Tujuannya menampung air dari atas kebun agar tak meluber ke permukiman,” kata Riza.

Riza menambahkan sepanjang 2025, Dinas PU Pengairan Banyuwangi menargetkan pembangunan plengsengan di 75 titik, termasuk plengsengan sungai, saluran drainase dan plengsengan permukiman.

Di Desa Sepanjang, Ipuk menggali berbagai potensi desa untuk didukung dan dikembangkan lebih lanjut. Khususnya potensi pertanian yang menjadi salah satu potensi unggulan di desa tersebut. 

Ipuk mengunjungi budidaya selada hidroponik Ziyad Farm, yang dikelola oleh kelompok pemuda desa yang digawangi oleh Syaiful Bahri. 

Berawal dari coba-coba, usaha mereka kini berkembang cukup sukses. Tanaman selada hidroponik yang mereka budidaya kini menjadi langganan sejumlah outlet kebab dan cafe di Banyuwangi. Ziyad Hidroponik rutin panen hingga 10 kilogram per hari. 

Di Desa Sepanjang, Ipuk juga bertemu beberapa kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) yang mengubah sungai menjadi kolam ikan tombro, nila dan koi. 

Mereka adalah pokdakan mina Harta Mulia, Mina Setia Hati, dan Mina Al Qomar yang memanfaatkan aliran sungai pasar Desa Sepanjang sebagai sentra budidaya ikan menggunakan keramba. Saat ini total ada 120 keramba yang mereka pasang di sungai. 

Dalam satu keramba, dapat diisi hingga 300 ekor ikan untuk pembibitan, dan kemudian dipindahkan ke keramba lain dengan kepadatan maksimal 50–100 ekor per unit setelah bobot mencapai 200 gram.

Ikan hasil budidayanya tak hanya diminati pasar lokal, namun juga beberapa wilayah di Jatim. Seperti Surabaya, Bondowoso, Situbondo. 

"Ini bagus. Selain menjaga kebersihan  dan merawat ekosistem sungai, warga jadi punya sumber ekonomi baru. Tentu pemkab akan terus mendukung agar budidaya ini terus berkembang dan berkelanjutan," ungkap Ipuk yang juga memberi bantuan bibit ikan kepada kelompok tersebut. 

Selama berkantor di desa, juga diselenggarakan layanan publik, seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan hingga tes kesehatan, konseling, pelatihan UMKM, dan lainnya. (*)

Pewarta : Ninda Tamara (MG-257)
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.