TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Polresta Banyuwangi telah merampungkan pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024 guna memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Selama operasi berlangsung, sejumlah catatan pelanggaran lalu lintas berhasil dihimpun kepolisian, ini dia hasilnya!
Menilik data Analisis dan Evaluasi (Anev) Operasi Ketupat Semeru 2025 Satlantas Polresta Banyuwangi, yang diselenggarakan sejak 23 Maret sampai 8 April 2025. Jenis pelanggaran terbanyak adalah tidak menggunakan helm SNI untuk roda 2 yang tercatat sebanyak 1143 pelanggar dari total pelanggar yakni 1452.
Disusul dengan pelanggaran terbanyak kedua, yakni tidak menggunakan safety belt pada kendaraan roda 4. Tercatat sebanyak 908 pelanggar dari total 923 pelanggar untuk kendaraan roda 4.
Dari catatan pelanggaran tersebut, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.
Dari data Anev Operasi Ketupat Semeru 2025 tersebut juga dapat dilihat profesi yang kerap melanggar lalu lintas. Yang mana karyawan swasta adalah profesi yang paling banyak melakukan pelanggaran lalu lintas di Banyuwangi.
Sebanyak 1.791 pelanggar yang berprofesi sebagai karyawan swasta dari total 2.375 pelanggar dari berbagai profesi yang tercatat melanggar. Disusul profesi supir sebanyak 92 pelanggar, pelajar 58 pelanggar, serta profesi lainnya sebanyak 428 pelanggar.
Meski demikian, dari data Satlantas Polresta Banyuwangi, total kecelakaan yang terjadi selama Operasi Ketupat Semeru 2025 menurun dari operasi yang sama di tahun 2024.
Kali ini hanya tercatat 13 kasus kecelakaan, sedangkan pada tahun sebelumnya kejadian kecelakan sebanyak 36 kasus. Turun sekitar 64 persen, dengan nihil jumlah korban meninggal dunia.
“Alhamdulillah operasi ketupat Semeru 2025 selama 17 hari itu berjalan aman dan lancar,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Rama Samtama Putra, Jumat (11/4/2025).
“Evaluasi menunjukkan hasil yang positif. Angka kecelakaan turun drastis 64 persen, dari 36 kasus di tahun 2024, turun menjadi 13,” imbuhnya.
Kini, meski operasi ketupat Semeru telah berakhir, namun kepolisian terus melanjutkan operasi dengan menggelar kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dari tanggal 9-15 April 2025.
“Pos pelayanan mudik belum dibongkar. Kita masih memberikan pelayanan kepada masyarakat sampai 15 April 2025,” ucap Kombes Pol. Rama. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |