TIMES BANYUWANGI – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung proses pemulihan penyintas narkoba melalui penyelenggaraan pelatihan otomotif bagi peserta rehabilitasi di IPWL LRPPN BI Banyuwangi. 

Program ini menjadi bagian dari penguatan pemulihan sosial dengan memberikan keterampilan vokasional yang diharapkan mampu membuka jalan menuju kemandirian dan integrasi kembali ke masyarakat.

Kepala BPVP Banyuwangi, Susanto, ST, M.Si, menjelaskan bahwa bidang otomotif dipilih karena memiliki prospek kerja yang luas dan peluang usaha yang dapat dijangkau berbagai kalangan. 

“Kami ingin memberikan keterampilan yang betul-betul bisa dimanfaatkan peserta setelah mereka kembali ke masyarakat. Otomotif adalah salah satu bidang dengan kebutuhan tenaga kerja yang stabil,” ujarnya, Jumat, (28/11/2025). 

Pelatihan yang digelar di workshop otomotif BPVP Banyuwangi ini diikuti 16 peserta dari beragam latar belakang. Materi diberikan secara bertahap, dimulai dari pengenalan komponen kendaraan, pemahaman fungsi dan cara kerja mesin, hingga praktik langsung melakukan perawatan dan perbaikan dasar.

Metode pembelajaran dirancang agar mudah dipahami, termasuk bagi peserta tanpa pengalaman teknis sebelumnya. Pendekatan praktik menjadi fokus utama, dimana peserta dapat berlatih menggunakan berbagai peralatan bengkel secara langsung. Melalui pengalaman ini, peserta tidak hanya memahami teknik dasar otomotif, tapi juga memperoleh kepercayaan diri dalam menangani berbagai jenis perawatan kendaraan.

Selain keterampilan teknis, pelatihan juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kedisiplinan, ketelitian, kerja sama tim, serta kesiapan mental untuk menghadapi kehidupan setelah rehabilitasi. Suasana belajar yang interaktif mendorong peserta lebih aktif dan termotivasi untuk terus melangkah menuju pemulihan yang lebih matang.

Sepanjang pelatihan, peserta didampingi oleh dua instruktur otomotif BPVP Banyuwangi, Muhammad Khoirul Anam, S.Pd. dan Zhafran Anas, S.Pd., yang memberikan bimbingan intensif agar peserta mampu menguasai keterampilan secara bertahap.

Program ini sekaligus menjadi bukti penguatan kerja sama berkelanjutan antara BPVP Banyuwangi dan IPWL LRPPN BI. Kedua lembaga sepakat untuk terus menyediakan ruang pelatihan bagi penyintas narkoba sebagai bagian dari percepatan integrasi sosial. Dukungan pelatihan diharapkan dapat membuka peluang kerja, membantu peserta mengembangkan potensi diri, dan bahkan merintis usaha mandiri.

Pelatihan otomotif ini menegaskan bahwa proses pemulihan tidak hanya berhenti pada rehabilitasi medis, tetapi juga memerlukan penguatan kapasitas agar penyintas mampu membangun masa depan yang lebih baik. Melalui program berkelanjutan ini, para penyintas narkoba di Banyuwangi mendapatkan kesempatan nyata untuk menata kembali kehidupan dan mencapai kemandirian secara bertahap. (*)