TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Tak terasa, Hari Raya Idul Fitri sudah semakin dekat. Libur lebaran sebagian orang memanfaatkannya berkumpul bersama keluarga. Tak jarang, biasanya mereka juga menggunakan momen ini untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata.
Dalam rangka menyambut libur lebaran, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, mempersolek destinasi wisata yang ada di Bumi Blambangan. Tujuannya tak lain tentu membuat wisatawan agar merasa aman dan nyaman saat mengunjungi suatu tempat wisata.
Kepala Disbudpar Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Kepala Disbudpar Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan, pihaknya memprediksikan libur lebaran kali ini jumlah pengunjung akan lebih meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya yang masih ada pembatasan protokol kesehatan pandemi Covid-19. Sebagai langkah persiapan, dia melakukan konsolidasi dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Bumi Blambangan sebagai persiapan menyambut wisatawan.
“Kami melakukan konsolidari internal bersama teman-teman Pokdarwis sekaligus rapat dan pemantapan terhadap layanan,” katanya, Jumat (14/4/2023).
Disbudpar Banyuwangi mendorong setiap destinasi wisata di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa menyediakan pos pengamanan wisata.
Selain itu, guna menarik minat pengunjung untuk datang ke tempat wisata, nantinya akan tedapat berbagai macam tontonan di beberapa tempat wisata.
“Nantinya akan ada berbagai macam atraksi dan hiburan dibeberapa lokasi wisata,” ujarnya.
Sebagai pemegang tongkat komando, Bram juga menekankan kepada Pokdarwis untuk menerapkan sapta pesona. Diantaranya yaitu yang mengandung unsur keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan.
“Termasuk menjaga kuliner dengan Halal, Higienis dan Sehat (H2S) dan juga harga kuliner juga kita awasi agar tidak dijadikan aji mumpung,” cetusnya.
Bram menyampaikan, bahwa disetiap momen-momen hari besar, monitoring dan evaluasi (monev) terus dilakukan dengan membagi tim Disbudpar Banyuwangi. Hal ini dilaksanakan agar dapat mengetahui secara langsung kendala dan laporan masyarakat.
“Kalau ada masyarakat yang kecewa atau kurang puas terhadap pelayanan kita segera mengetahui,” ungkapnya.
Selanjutnya, Disbudpar Banyuwangi juga akan melakukan pendampingan tentang penggunaan sistem aplikasi online salah satunya seperti tiket.
“Kami pantau sistem yang menggunakan basis online, barangkali ada kendala operator atau sinyal dan lainnya,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Disbudpar Banyuwangi juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PU-CKPP) setempat untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak menuju tempat wisata.
“Saat ini temen-temen dari PU CKPP sedang melakukan perbaikan jalan yang kearah tempat wisata,” imbuhnya. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |