https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Subkontraktor Ancam Segel Proyek MRMP Bulog Sub Divre Banyuwangi Jika Hak Tak Dibayarkan

Kamis, 10 Februari 2022 - 23:13
Subkontraktor Ancam Segel Proyek MRMP Bulog Sub Divre Banyuwangi Jika Hak Tak Dibayarkan Perwakilan PT. APP, Setyo Budi S usai mendatangi kantor PT. BBI (Persero) di Bulog Sub Divre Banyuwangi. (Foto: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Sejumlah mandor dan supplier dari PT. Azfar Putra Perkasa (PT. APP) menggeruduk proyek pembangunan infrastruktur pasca panen Modern Rice Milling Plant atau MRMP Bulog Sub Divre Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (10/2/2022).

PT. APP selaku pihak Subkontraktor bidang pekerjaan sipil dalam pembangunan MRMP itu, melakukan protes kepada PT. Boma Bisma Indra (BBI) Persero, karena tidak ada kejelasan pelunasan pembayaran hak usai pemutusan kontrak.

Padahal pemutusan kontrak itu sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2021 lalu. Dengan tidak dibayarkannya hak dari PT. BBI kepada PT. APP, maka proyek pemerintah yang akan mendukung kedaulatan pangan itu terancam mandek alias gagal total.

"Tuntutan kami ada 4 poin, salah satunya adalah kalau pembayaran dari PT. BBI tidak selesai pada Kamis 17 Februari 2022 atau Minggu depan, maka aktivitas proyek akan kami tutup semuanya. Sampai benar-benar PT. BBI membayar hasil pemutusan kontrak dari PT. APP dan PT. IPJ," kata Perwakilan PT. APP, Setyo Budi S kepada TIMES Indonesia.

Budi mengatakan, pihaknya sengaja datang ke basecamp kantor PT. BBI yang berada di dalam lingkup Gudang Bulog Sub Divre Banyuwangi, di jalan raya Kalipuro, untuk memperjuangkan nasib para pekerja yang haknya tidak dipenuhi oleh PT. BBI.

PT APP

Budi datang bersama perwakilan para mandor dan supplier. Namun saat hendak menyegel proyek, mereka dicegah oleh manajemen PT. BBI. Mereka akhirnya ditemui oleh Site Manager Banyuwangi PT. BBI, Rahmad Andri.

"Kami datang ke sini sebenarnya mau protes dengan memblokade proyek. Tapi oleh PT. BBI dicegah dan kami diajak mediasi dan negosiasi," ungkap Budi.

"Dari mediasi itu kami memberikan waktu sampai satu minggu kedepan. Dan katanya ok. Tapi kalau menyalahi janji, maka akan segel dan akan kami tarik kembali barang-barangnya," imbuh Budi.

Tak hanya itu, Budi juga kecewa kepada PT. BBI karena diduga dengan sengaja mengambil fee atau memotong dana bantuan kepada para mandor dan supplier melalui PT. APP sebesar 10 persen.

"Kerugian bantuan dana yang diberikan PT. BBI kepada para mandor dan supplier yang melalui PT. APP, ada pemotongan atau fee 10 persen. Sedangkan nilai proyek adalah Rp5 Miliar. Bisa dihitung, nilai fee-nya Rp500 juta. Lha itu larinya kemana dan aturannya siapa," tanya Budi.

Menurut Budi, dengan pemotongan 10 persen tersebut membuat proyek infrastruktur MRMP menjadi tersendat.

"Tentu ini para Mandor dan Supplier yang sangat dirugikan. Padahal mulai awal ada sekitar 60-an pekerja dari PT. APP dan 110-an dari PT. IPJ. Dengan adanya pemotongan itu, kita tersendat-sendat. Selesaikan dulu, lalu dilanjutkan," ungkap Budi.

Budi menjelaskan, proyek infrastruktur MRMP Bulog Sub Divre Banyuwangi dimulai pada Desember 2020 dengan subkontraktor awal adalah PT. IPJ.

PT APP a

"Namun dalam PT. IPJ diputus pada Mei 2021, lalu dilanjutkan oleh PT. APP. Kemudian PT. APP diputus juga pada Oktober 2021. Jadi sudah berjalan sekitar satu tahun lebih proyek ini. Namun hak-hak kami belum dipenuhi," tegas Budi.

Sementara itu Site Manager Banyuwangi PT. BBI (Persero), Rahmad Andri, menolak berkomentar saat dimintai keterangan awak media. "Pak Andri gak bisa mas, sibuk orangnya jadi gak bisa ditemui," kata Salim, perwakilan dari PT. Boma Bisma Indra (BBI).

Atas penolakan itu tentu membuat publik semakin penasaran dan bertanya-tanya, mengapa proyek infrastruktur pemerintah MRMP untuk ketahanan pangan, menjadi masalah hingga berbuntut panjang.

Sebelumnya pada 13 Desember 2021, para perwakilan mandor dan supplier PT. APP sudah melakukan penyegelan proyek dan kantor basecamp PT BBI. Tapi akhirnya dibuka karena PT. BBI berjanji akan membayar.

Namun saat waktunya tiba, PT. BBI kembali ingkar janji. Hak yang seharusnya dibayar kepada pekerja PT. APP tidak ditepati. Dan akhirnya membuat para mandor dan supplier PT. APP menjadi murka.

Informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, saat ini PT BBI (Persero) tengah mengerjakan pembangunan infrastruktur pascapanen MRMP milik Bulog untuk lima kabupaten, yaitu Jember, Banyuwangi, Sumbawa, Bojonegoro, dan Magetan.

Masing-masing lokasi pembangunan MRMP terdiri dari satu unit dryer system dengan kapasitas 120 ton perhari, satu unit milling system dengan kapasitas 6 ton per jam dan tiga unit silo dengan kapasitas 2.000 ton per unit. Serta bangunan dan infrastruktur lainnya yang saat ini dalam proses penyelesaian sebagian pekerjaan sipil dan instalasi mesin.

Selain sedang dalam proses membangun MRMP, PT. BBI (Persero) juga melakukan Pembangunan Infrastruktur Pasca Panen (RTR).

Pengembangan Infrastuktur RTR dan MRMP pada masing-masing lokasi dilengkapi dengan Genset produk BBI dengan lisensi Doosan. Untuk 7 lokasi RTR terpasang Genset kapasitas 500kVA sedangkan untuk 5 lokasi MRMP terpasang Genset dengan kapasitas 750kVA.

Ke-12 unit Generator-set ini digunakan sebagai backup tenaga listrik jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti saat maintenance atau listrik padam.

Namun sayang, proyek miliaran rupiah tersebut terancam mandek. Karena tuntutan kepastian pelunasan pembayaran dari pihak PT .BBI (Persero) kepada PT. APP, selaku pihak Subkontraktor di bidang pekerjaan sipil, tidak jelas.

Padahal, jika pembangunan proyek infrastruktur pasca panen Modern Rice Milling Plant atau MRMP Bulog Sub Divre Banyuwangi tersebut selesai, maka akan sangat mendukung program pemerintah dalam kedaulatan pangan. Yang nantinya dapat memberikan nilai tambah bagi pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan, juga akan memberikan dampak pada pengembangan pelaku UMKM. Namun, nyatanya proyek tersebut masih jalan di tempat. (*)

Pewarta : Rizki Alfian
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.