https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Banyuwangi Hijau Terus Berkomitmen Sadarkan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Kamis, 27 Juni 2024 - 19:46
Banyuwangi Hijau Terus Berkomitmen Sadarkan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Proses pemilahan oleh pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar di TPS3R Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Program Banyuwangi Hijau terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Berbagai upaya dilakukan Pemkab Banyuwangi agar permasalahan sampai bisa terurai.

Diketahui program Banyuwangi Hijau dengan adanya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Desa Balak, Kecamatan Songgon, nyatanya cukup mengangkat beban terkait menggunungnya sampah yang dibuang sembarangan dan tidak terkelola oleh masyarakat.

TPS 3R Balak yang merupakan pengolahan sampah sirkuler dan berkelanjutan sebagai bagian dari inisiatif program Banyuwangi Hijau itu, menargetkan perluasan layanan sampah kepada 250.000 masyarakat, mengurangi emisi C02 sebanyak 3.500 Ton per tahun hingga membuka 277 posisi tenaga kerja.

Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani, melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Persampahan Amrulloh, mengatakan, TPS 3R Balak akan menampung sampah dari 6 kecamatan dengan menjangkau sebanyak 44 Desa dan 40.000 rumah.

“Dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah memang tidak mudah, karena harus merubah kebiasaan dari masyarakat sendiri,” kata Amrulloh pada, Kamis (27/6/2024).

Dijelaskan Amrulloh, ada 2 tipe pengelolaan sampah di TPS 3R Balak. Tipe pertama yakni para petugas sampah mengambil sampah dari pintu ke pintu dan diangkut dibawa ke TPS 3R Balak. Sedangkan untuk tipe kedua, pengelolaan sampah dilakukan oleh pemerintah desa. pemerintah desa mengambil sampah dari rumah ke rumah kemudian ditampung di tempat pembuangan sementara. Sampah-sampah tersebut kemudian dikirim ke TPS3R.

“Desa yang menggunakan Tipe kedua ini malah bagus karena bisa jadi mendorong kemandirian dan menghidupkan bumdes,” tuturnya.

“Ada 3 desa yang menggunakan tipe kedua yaitu Kedaleman, Gitik dan Aliya,” imbuh Amrulloh.

Sementara itu, Project Manager Banyuwangi Hijau Lintong Manik, melalui Behaviour Change Communication Senior Officer Fatimah Ramadhani menerangkan, saat ini TPS 3R sudah mengampu sebanyak 18 Desa yang perharinya bisa mendapat 10-11 Ton dari target 84 Ton.

Meski demikian, Dhani sapaan akrab Ramadhani menambahkan, 18 dari 44 desa yang ditampu sisanya sebanyak 26 telah masuk tahap sosialisasi. Dikatakan ada beberapa tahapan atau alur agar desa dapat pelayanan sampah, selain sosialisasi, yaitu alur koordinasi desa, alur pemicuan perubahan perilaku, dan terakhir alur persiapan layanan sampah.

“Saat ini pola dari perilaku masyarakat sudah mulai sedikit perubahan terhadap pengelolaan sampah,” tandas Dhani.

Hal ini, masih Dhani, dapat dilihat dari beberapa desa di Banyuwangi yang telah banyak memberikan perubahan terhadap lingkungan. Diantaranya desa Singolatren, Bunder, Songgon dan beberapa desa lain yang mana tempat pembuangan sampah di sekitar lingkungan mereka sudah hilang. “Warga Singolatren mengaku senang kepada saya, karena sawah-sawah yang digunakan sebagai pembuangan sampah sudah tidak ada lagi. Terlebih di desa Bunder pembuangan sampah yang bertahun-tahun kini bersih dan dijadikan RTH,” cetus Dhani. (*)

Pewarta : Anggara Cahya Kharisma
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.