TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Roblox, platform game online, telah menjadi sebuah tren besar di kalangan anak-anak dan remaja. Terlebih dalam era digital modern saat ini, tentu game online sangat digemari.

Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan minat pada gamers. Laporan GWI dan Data Reportal mengungkapkan bahwa pengguna internet sebagai gamers meningkat sebesar 4,7 persen pada tahun 2023. Dengan hampir 50 juta pengguna aktif setiap harinya, Roblox tidak hanya menawarkan pengalaman bermain yang menyenangkan, namun juga potensi pendidikan yang juga signifikan.

Namun, apakah Roblox benar-benar platfom yang dapat digunakan sebagai media pendidikan yang efektif, atau hanya sekedar menjadi tempat bermain?

Roblox studio telah menjadi platform yang tidak hanya dinilai menyenangkan, tetapi juga edukatif. Tak seperti game online pada umumnya, dalam studio Roblox ini memungkinkan anak-anak bisa mempelajari bahasa pemrograman dan mengaplikasikan dasar-dasar pemrograman secara interaktif.

Hal ini turut diungkapkan oleh Han Son, spesialis pendidikan di Coding Kingdom, bahwa keindahan Roblox dapat dihadirkan sebagai modul pembelajaran berbasis proyek. Keunggulan lainnya yang cukup unik adalah Roblox dapat memungkinkan anak-anak untuk melihat hasil kode mereka secara instan.

Hal ini pula yang mendasari bahwa Roblox tidak hanya sebagai media permainan, tetapi juga medium yang kuat untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan teknologi serta problem-solving pada anak-anak.

Roblox juga dapat dialokasikan sebagai media pembelajaran akademik, dengan menawarkan pengalaman belajar yang interaktif dan keberagaman permainan yang sangat luas. Diungkapkan oleh Jason Rausch, Wakil Presiden Senior untuk program di Project Lead the Way, bahwa “Kami percaya Roblox memberikan kesempatan luar biasa untuk bertemu murid di tempat yang mereka sukai. Selain itu, keberadaan platform yang kolaboratif dan interaktif membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan relevan.”

Dengan demikian, tidak hanya berfokus sebagai media hiburan, namun juga dapat membantu anak-anak berkembang secara akademis.

Namun sebaliknya, tak hanya membawa dampak positif dalam proses perkembangan anak, Roblox juga dikhawatirkan membawa potensi resiko dampak negatif dari penggunaan Roblox. Dampak yang paling nyata adalah resiko kecanduan, hal ini juga yang dikhawatirkan oleh orang tua ketika anak-anak bermain game online.

Selain itu, tren kecintaan anak-anak terhadap Roblox perlu dipertimbangkan. Dalam game Roblox juga dapat berinteraksi dengan pengguna lain melalui obrolan seperti bergabung dengan grup atau tim, maupun untuk membuat teman baru. Hal ini lah yang memicu adanya kemungkinan kontak dengan individu lainnya yang tidak aman bagi mereka.

Banyak terjadi seperti adanya iklan-iklan judi online yang terdapat di dalamnya bahkan hingga ramainya perbincangan banyaknya kasus pedofil. Juga tidak dapat dipungkiri ada banyak kemungkinan terjadinya cyber bullying terhadap anak-anak yang dapat membahayakan mereka.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua memberi perhatian kepada anak mereka untuk dapat memahami bagaimana cara berinteraksi dengan individu lainnya dalam Roblox agar tujuan pendidikan atau esensi pembelajaran dalam Roblox juga dapat terealisasikan dengan baik.

Roblox tentunya bukanlah sekedar platform yang digunakan sebagai tempat hiburan atau bermain, melainkan juga sebuah ekosistem yang sebenarnya dapat dialihkan kedalam aspek pendidikan dan interaksi sosial.

Dengan adanya kesempatan anak-anak untuk bermain sambil belajar, bimbingan orang tua juga harus diberikan untuk menyikapi nilai-nilai Roblox dengan hati-hati dan bijak sehingga Roblox memiliki potensi besar sebagai platform pendidikan yang menyenangkan bagi anak-anak. (*)