TIMES BANYUWANGI – Persiapan awal menjelang arus mudik lebaran, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur (Jatim) melakukan peninjauan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Ini dilakukan guna mempersiapkan jalur mudik lebih optimal menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat.

Berbeda dari sebelumnya, tahun ini sedikit berbeda karena, puncak mudik pada hari raya Idul Fitri 1446 H bersamaan dengan hari raya Nyepi tahun baru Saka 1947. Oleh sebab itu, Kedatangan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, pada Minggu (23/2/2025) sore, yakni untuk membahas kesiapan menjelang Operasi Ketupat 2025 dalam rangka kelancaran dan keamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

“Mengingat Lebaran tahun ini menjadi spesial karena berdekatan dengan Hari Raya Nyepi,” kata, Kombes Pol Komarudin saat konferensi pers bersama wartawan.

Berdasarkan prediksi, Kombes Pol Komarudin mengungkap, peningkatan volume kendaraan akan terjadi saat cuti bersama pada tanggal 2 hingga 7 Maret 2025 termasuk libur Nyepi. Terlebih pada tahun 2024 tercatat, pergerakan kendaraan di Jawa Timur yang mencapai 842.221 unit

Angka itu akan mempengaruhi arus mudik dan liburan Lebaran mendatang Jawa Timur, dan diperkirakan akan menjadi daerah asal dan tujuan tertinggi pergerakan masyarakat selama periode tersebut.

"Kami memprediksi akan terjadi crossing atau persilangan arus mudik, baik masyarakat Jawa Timur yang keluar dari provinsi ini maupun yang menjadikan Jawa Timur sebagai destinasi liburan," jelas Kombes Pol Komarudin.

“Kemarin perkiraan pola pergerakan ada di kisaran 16 persen, dimungkinkan tahun ini meningkat di 18 persen kedatangan menuju Jawa Timur,” imbuhnya.

Dalam menghadapi tantangan itu, Kombes Pol Komarudin menjelaskan, sejumlah strategi dalam menghadapi lonjakan mobilitas. Terutama memastikan kelancaran arus lalu lintas di pelabuhan Ketapang sebagai jalur keluar-masuk pulau Jawa dan Bali.

Pertama, Peningkatan pengawasan dan pengamanan, dengan penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan. Serta koordinasi dengan instansi terkait, seperti operator pelabuhan dan Dinas Perhubungan, untuk memastikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.

Termasuk peningkatan kewaspadaan perubahan iklim atau cuaca dengan sinergi bersama BMKG. Sehingga persiapan sarana prasarana lebih dioptimalkan.

Selain itu, pihaknya juga mengungkapkan rencana penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pembatasan kendaraan tertentu, terutama truk bermuatan berat. Adapun persiapan lainya yang disoroti adalah persiapan Buffer Zone, perbaikan jalan, hingga sarana dan prasarana berupa toilet.

“Langkah ini diambil untuk menjamin kelancaran distribusi logistik serta mengurangi potensi kemacetan selama periode libur panjang,” tambahnya.

Dengan berbagai persiapan ini, Ditlantas Polda Jatim berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik serta meminimalisir potensi kemacetan dan kecelakaan selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. (*)