TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Makin mendekati hari pencoblosan, 27 November 2024 mendatang, para petani di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, makin kompak mendukung Ipuk-Mujiono di Pilkada Kabupaten Banyuwangi. Para petani di Bumi Blambangan ini, mengaku sudah benar-benar merasakan manfaat program yang dicetus Ipuk Fiestiandani, ketika menjabat bupati.
Salah satu yang melekat dihati para petani adalah program revitalisasi jaringan irigasi dengan skema padat karya. Konsep tersebut telah menjangkau ribuan orang yang di antaranya petani.
Cabup Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat bersama petani di Kecamatan Kalibaru. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Tahun ini, Banyuwangi membangun dan merevitalisasi jaringan irigasi sepanjang 123 kilometer. Dengan rincian 80,081 kilometer pembangunan irigasi yang tersebar di 25 kecamatan.
Sementara jaringan irigasi yang direhabilitasi sepanjang 43,403 kilometer. Program tersebut digalakan untuk mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air irigasi ke persawahan.
Dalam proses pembangunan, diterapkan skema padat karya yang melibatkan warga pra sejahtera untuk tenaga kerja. Diantaranya para petani. Program ini merupakan inisiasi Ipuk, sebagai salah satu cara pengentasan kemiskinan.
Ketua HIPPA Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, Muhammad Saidi mengatakan, padat karya pengentasan kemiskinan yang digelontorkan Ipuk sangat membantu petani kurang mampu. Program ini telah terbukti mendongkrak perekonomian petani.
“Program baik ini kami harap terus dilanjutkan dan ditingkatkan,” kata Saidi, usai pertemuan ratusan petani dari sejumlah wilayah bersama Ipuk, di RTH Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Jumat (1/11/2024).
Selain untuk ekonomi, program ini sangat bermanfaat bagi lahan-lahan pertanian yang bergantung pada irigasi untuk pasokan airnya.
“Saluran irigasi yang awalnya dangkal terganggu sedimentasi dan kotor, sekarang lebih bersih. Aliran air jadi lancar untuk mengairi sawah,” jelasnya.
Beberapa lokasi pembangunan jaringan irigasi diantaranya di Kecamatan Blimbingsari, sejauh 9.6 kilometer, Srono 9,5 kilometer, Songgon 7,2 kilometer, Purwoharjo 3,5 kilometer dan seluruh kecamatan di Banyuwangi.
Sementara untuk rehabilitasi jaringan irigasi di antaranya, di Kecamatan Cluring sepanjang 1,3 kilometer. Kecamatan Kabat 4,2 kilometer, Purwoharjo 3,9 kilometer, Tegaldlimo 12 kilometer dan lainnya.
Sementara itu, kepada para petani Ipuk mengatakan bahwa pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air, Mengingat air adalah faktor vital bagi pertanian.
Selain untuk sektor pertanian, pembangunan dan revitalisasi saluran irigasi juga sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Banyuwangi hingga saat ini, 2.400 orang dilibatkan dalam program padat karya yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi,.
Ipuk menambahkan, skema ini akan terus diluaskan jangkauannya dengan melibatkan sejumlah instansi yang memiliki program serupa.
“Dengan demikian tidak hanya pembangunan saja yang didapat, tapi juga bisa berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin,” harap Ipuk.
“Meski angka kemiskinan sudah rendah, tapi berbagai hal tetap harus dilakukan sebagai bentuk intervensi. Tentu saja, tujuannya untuk kesejahteraan warga,” tambah Ipuk.
Untuk diketahui, pada Pilkada Kabupaten Banyuwangi, duet Ipuk-Mujiono, menjadi kandidat dengan nomor urut 1. Sedang lawannya adalah pasangan Ali Makki Zaini-Ali Ruchi atau yang biasa disebut Ali-Ali, dengan nomor urut 2. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |