TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengunjungi peternakan sapi perah PT Bumi Rojo Koyo di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, pada Senin (23/12/2024).
Kunjungannya sebagai bagian dari upaya untuk memastikan kecukupan kebutuhan pangan, khususnya daging dan susu, di wilayah Provinsi diujung timur Pulau Jawa.
Setibanya di peternakan, Adhy didampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, berkeliling meninjau area peternakan dan proses pemerahan susu yang dilakukan dengan sistem yang modern.
Adhy mengatakan bahwa Jawa Timur dikenal memiliki daya saing dan kekuatan dalam industri investasi. Salah satu fokus utama adalah bagaimana memastikan kecukupan kebutuhan pangan bagi masyarakat.
“Susu ini 80 persen masih impor dan 60 persennya suplai susu dari Jawa Timur. Kerja sama dengan Australia Barat juga dilakukan untuk memastikan suplai tetap terpenuhi,” kata Adhy, Senin (23/12/2024).
Salah satu investor yang terlibat, masih Adhy, dalam kerja sama ini adalah PT Bumi Rojo Koyo, yang sudah menandatangani kontrak dan akan mulai mendatangkan sapi perah lagi pada Februari 2025 mendatang.
“kita berterima kasih kepada pengusaha, investor, yang juga bukan hanya untuk kepentingan bisnisnya sendiri, tapi juga upaya untuk bermitra dengan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) selalu mendukung investasi yang mendukung ketahanan pangan, terutama susu.
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, saat jumpa pers. (Foto : Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Menurut Ipuk, Pemkab Banyuwangi juga sudah bekerja sama dengan PT Bumi Rojo Koyo dan beberapa perusahaan lainnya sebagai upaya pemenuhan gizi bagi anak-anak sekolah.
“Alhamdulillah pak PJ Gubernur memberikan support untuk penambahan jumlah sapi. Insya Allah 3 ribu sapi lagi yang masuk dari Australia,” cetusnya.
Untuk pemenuhan makanan bergizi gratis, menurutnya, di Banyuwangi sebenarnya semuanya ada, yang perlu dilakukan saat ini adalah menjaga produktivitasnya, menjaga harga-harga tetap stabil sehingga tidak menunjang inflasi.
“Ini yang kita harapkan, sekaligus mendorong program pemerintah makan bergizi gratis,” tegas Ipuk.
Sementara itu, bagian operasional PT. Bumi Rojo Koyo, Arif Gunawan, mengatakan peternakan ini dalam sehari mampu memproduksi 32 ton susu segar. Peternakan sapi perah ini menyuplai sejumlah perusahaan produk susu di Malang dan Nasional serta beberapa koperasi.
Setiap harinya, lanjut Arif, ada 1100 sapi yang siap diperah. Untuk jumlah sapi yang ada di peternakan tersebut mencapai 2500 ekor, termasuk sapi yang masih kecil.
“Satu sapi produksi susu segar antara 28 sampai 30 liter per hari. Setiap hari diperah 3 kali, pagi siang dan malam,” tutup Arif. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa (MG) |
Editor | : Imadudin Muhammad |