TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Seorang pria yang sudah berumur 96 tahun, Irmgard Furchner, diadili di Pengadilan Jerman, Selasa (19/10/2021) karena keterlibatannya dengan Nazi dalam kejahatan perang selama Perang Dunia II.
Dilansir Al Jazeera, Furchner dituduh berkontribusi dalam pembunuhan 11.412 orang di kamp konsentrasi Stutthof antara tahun 1943 hingga 1945.
Furchner adalah nonagenarian terbaru yang didakwa dengan kejahatan Holocaust dalam apa yang dilihat sebagai terburu-buru oleh jaksa untuk mengambil kesempatan terakhir untuk menegakkan keadilan.
Ia adalah mantan sekretaris kamp konsentrasi Nazi, dan sempat berusaha menghindar dari proses awal persidangannya pada akhir September lalu, namun kemudian ditangkap oleh polisi beberapa minggu kemudian dan ditahan selama beberapa hari.
Pada hari Selasa, dia muncul di depan pengadilan di kota utara Itzehoe, dekat Hamburg dengan duduk di atas kursi roda.
Furchner dituduh berkontribusi saat berusia 18 tahun dalam pembunuhan 11.412 orang ketika dia menjadi juru ketik di kamp konsentrasi Stutthof antara tahun 1943-1945.
Antara tahun 1939 hingga 1945, sekitar 65.000 orang meninggal karena kelaparan dan penyakit atau di kamar gas di kamp kematian Stutthof dekat Gdansk, di Polandia saat itu. Mereka termasuk tawanan perang dan orang-orang Yahudi yang terperangkap dalam kampanye pemusnahan Nazi.
Jaksa Penuntut Umum, Maxi Wantzen menyebut Furchner bekerja di kantor komandan kamp Paul Werner Hoppe, menerima dikte dari perintah perwira SS dan menangani korespondensinya.
Wantzen juga menyebutkan pekerjaan klerusnya di Stutthof adalah "memastikan kelancaran kamp" dan memberinya pengetahuan tentang semua kejadian dan peristiwa di Stutthof, termasuk pembunuhan massal.
Irmgard Furchner diadili di pengadilan anak-anak saat berusia di bawah 21 tahun saat itu. Dia tidak menanggapi tuduhan yang ditujukan padanya pada hari Selasa. Sidang rencananya akan dilanjutkan pada 26 Oktober mendatang. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |