TIMES BANYUWANGI, MADIUN – Digitalisasi kini dilakukan dalam berbagai bidang. Termasuk inovasi dalam bidang pengelolaan sampah seperti digagas mahasiswa Universitas Merdeka Madiun (Unmer Madiun) lewat K-trash. sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi melalui aplikasi digital.
"K-trash memudahkan pencatatan jumlah sampah sesuai jenisnya yang disetorkan oleh pengguna aplikasi," ungkap Bernardi Sabit Dangin Ketua Tim Berasa Unmer Madiun sebagai penggagas aplikasi, Rabu (5/3/2025).
K-trash memilki kelebihan unik dibanding bank sampah yang masih menggunakan pencatat manual dan penggunaan uang tunai dalam transaksi. Sampah yang disetorkan akan dikonversi dengan nilai rupiah tertentu sesuai dengan berat dan jenis sampah.
"Dengan aplikasi digital ini, nilai konversi sampah akan menjadi e-money dalam setiap ponsel anggota dan bisa digunakan untuk melakukan transaksi non tunai, " papar mahasiswa Prodi Manajemen itu.
Sebagai pilot project, K-trash sudah dipakai oleh Koperasi Pengelolaan Sampah Mulyo Raharjo Lestari (KPS Mural) Madiun. Serta membuka peluang bagi BUMDes atau BUMDesMa untuk berkolaborasi sebagai mitra K-trash untuk pengelolaan sampah terdigitalisasi di desa.
Tim Berasa Unmer Madiun bersama dosen pembimbing. (Foto: Bernadi SD for TIMESIndonesia)
"K-trash menjadi solusi besar dalam perubahan perilaku masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya, penguatan koperasi sebagai wadah ekonomi yang berkeadilan, pembukaan lapangan kerja baru di desa," jelas Bernadi.
Inovasi K-trash juga telah membawa Tim Berasa UNMER Madiun masuk final di 1000x Innovation Challenge 2025. Kompetisi yang digelar 24-26 Februari 2025 itu diikuti 315 tim dari 127 perguruan tinggi se-Indonesia.
Kompetisi inovasi terbesar bagi mahasiswa Indonesia ini diselenggarakan oleh Marvin Foundation, The Habibie Center, dan ILUNI UI, dengan dukungan penuh dari FEB UI, Science Technopark UI, dan DSX Venture.
"Pengalaman yang mengesankan dan mendorong kami untuk terus menggali inovasi dan riset bagi mahasiswa Unmer Madiun. Inovasi tim Berasa Madiun akan kami kembangkan lebih lanjut agar bermanfaat secara luas bagi masyarakat Madiun," ungkap Wira Ganet Aribowo dosen pendamping Tim Berasa Unmer Madiun.
Meskipun tidak menang, kerja tim tiga orang mahasiswa Unmer Madiun yakni Bernadi Sabit Dangin (Prodi Manajemen), Salsabil Nabilla RP (Prodi Akuntansi) dan Radita Via Mauludhea (Prodi Akuntansi) mendapat apresiasi dari juri dan penyelenggara.
Kurniawan Santoso pendiri Marvin Foundation. Pria asal Madiun itu mengatakan, perlu dibangun atmosfer dan iklim inovasi dan riset di Madiun agar muncul inovasi berdampak bagi ilmu pengetahuan maupun bagi kehidupan masyarakat global.
"Sudah saatnya perguruan tinggi di Madiun muncul sebagai pemenang inovasi bertaraf nasional maupun global, " ujarnya.
Inovasi besutan Tim Berasa Unmer Madiun dengan judul K-trash: Koperasi Pengelolaan Sampah Digital untuk Indonesia yang Lestari dipresentasikan pada juri pada 25 Februari 2025 lalu. Presentasi dilakukan di Auditorium R. Soeria Atmadja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Digitalisasi Kelola Sampah Antar Tim Unmer Madiun ke Final 1000x Innovation Challenge 2025
Pewarta | : Yupi Apridayani |
Editor | : Ronny Wicaksono |