TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Ajang balap sepeda gunung paling bergengsi, Banyuwangi Ijen Geopark Downhill (BIG Downhill) 2025, resmi bergulir. Event yang digelar pada 20-21 September 2025 di sirkuit Gantasan, lereng Gunung Ijen, ini menyuguhkan sirkuit berstandar kelas dunia, sekaligus bertabur atlet internasional.

Status BIG Downhill 2025 yang resmi masuk dalam kalender Union Cycliste Internationale (UCI) Class 1 menjadi magnet kuat. Status ini secara signifikan menaikkan pamor acara dan berhasil menarik minat ratusan pembalap dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia.

Sontak, BIG Downhill 2025, menjadi primadona kalangan atlit lokal dan nasional. Untuk unjuk gigi sekaligus adu kepiawaian dengan para rider mancanegara.

Dipimpin Juri Kelas Dunia Asal India

Kredibilitas event ini semakin terangkat dengan kehadiran Pinaki Bysack, juri asal India yang dikenal sebagai salah satu tokoh berpengaruh di dunia event sport Downhill. Pinaki Bysack merupakan juri paling berpengalaman di Asia, bahkan pernah memimpin penilaian di event bergengsi seperti MTB Festa Yoshimuta di Kumamoto, Jepang.

Kehadirannya menjamin penilaian yang profesional dan berkelas internasional.
Sirkuit Gantasan sendiri, dengan panjang 2,5 kilometer, menyuguhkan tantangan luar biasa. Medan super menantang yang dipenuhi jalur batuan dan turunan ekstrem menjadi arena yang menguji nyali, teknik, dan stamina para peserta.

Total Hadiah Rp300 Juta dan Dorongan Sport Tourism

Menurut Race Director BIG Downhill, H. Munif, total hadiah senilai Rp300 juta telah disiapkan untuk para pemenang. Hadiah akan diperebutkan di 19 kategori yang dilombakan, mulai dari Men Elite, Women Elite, Master, hingga kategori lokal seperti Men Lokal A dan B, yang memberikan kesempatan bagi pembalap profesional maupun amatir untuk bersaing.

Lebih dari sekadar ajang balap, H. Munif menegaskan bahwa BIG Downhill 2025 merupakan motor penggerak sport tourism Banyuwangi. Event ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar secara signifikan.

"Bahkan homestay dan rumah warga di sekitar sirkuit juga disewa oleh para atlet Downhill, baik dari dalam maupun luar negeri," kata H. Munif. (*)