https://banyuwangi.times.co.id/
News Commerce

Incip Kelezatan Dodol Kopi Robusta, Kuliner Unik Kreasi Warga Desa Gombengsari Banyuwangi

Kamis, 09 November 2023 - 14:03
Incip Kelezatan Dodol Kopi Robusta, Kuliner Unik Kreasi Warga Desa Gombengsari Banyuwangi Dodol Kopi Robusta (Dopita) Kuliner Khas Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Mungkin banyak dari kita sudah tak asing lagi dengan kudapan tradisional manis nan lezat yang bernama Dodol. Tapi, tahukah kamu bahwa kini kuliner asal Jawa Barat itu kerap menghadirkan kejutan dengan sentuhan buah-buahan yang segar dan lezat. Namun, tunggu dulu, ada satu lagi inovasi yang mungkin membuat kamu terbelalak. Bagaimana rasanya jika Dodol dicampur dengan bubuk kopi yang khas dan penuh karakter, yang membawa rasa pahit yang mendalam? Penasaran?.

Salah satu warga kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, berinovasi menciptakan kuliner lezat yang berbahan dasar kopi, dengan menghadirkan ‘Dopita’ atau Dodol Kopi Robusta.

Abdurrahman.jpgPencipta Kuliner Dopita, Abdurrahman, warga asal Dusun Kacangan Asri, Kelurahan Gombengsari. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

Bukan suatu kebetulan kuliner unik berbahan kopi ini lahir diwilayah tersebut, mengingat Kelurahan Gombengsari memang tersohor dan identik dengan pengahasil utama kopi Robusta dengan kebun rakyatnya.

Sudah bisa membayangkan sensasi kenyal, lembut, manis ditambah cita rasa dan aroma kopi bercampur dalam satu gigitan dodol yang masuk dalam mulut? menarik bukan?.

Bentuk-kemasan-Dopita.jpgBentuk kemasan Dopita yang dibungkus Klobot Jagung. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

Ditambah bunyi kress, kress, bunyi krenyes yang dihasilkan dari bubuk kopi hasil tumbuk tradisional dalam dodol, membuat tekstur khas dari camilan Dopita ini.

Diceritakan oleh pencipta jajanan Dopita asal Lingkungan Kacangan Asri, Kelurahan Gombengsari, Yuliana, munculnya dodol Kopi Robusta ini karena adanya hasil potensi kopi yang tinggi, sehingga dirinya beserta suami ingin membuat ciri khas kuliner yang bisa dikenal oleh masyarakat luas saat mendengar kata Gombengsari.

“Jadi inginya di Gombengsari produk kopi tidak hanya diperuntukan sebagai seduhan minuman saja, tapi juga bahan kuliner,” kata Yuliana melalui suaminya Abdurrahman, Kamis (9/11/2023).

Sama halnya dengan kebanyakan Dodol yang berbahan dasar tepung ketan, santan dan bahan pelengkap lainya, memasukkan bubuk kopi Robusta dalam komposisi adalah pembeda dari kuliner legit Dopita.

Namun, bagian tersulit dalam membuat Dopita adalah menakar atau menyeimbangkan kebutuhan komposisi dari setiap bahan. Yang mana harus menonjolkan cita rasa dan aroma kopi dan membuat tekstur kenyal dengan krenyes kopi.

“Jika kebanyakan kopi tidak baik juga, karena dapat berpengaruh pada rasa dan ciri dari dodol itu sendiri yang manis legit,” terang Rahman, sapaan Abdurrahman di desa.

Fakta yang tidak dapat disangkal adalah, Dopita merupakan salah satu produk kuliner yang telah mendapat pengakuan dengan menyabet penghargaan dalam kategori produk terunik pada ajang Festival Dewi Cemara tahun 2023 Di Sumenep, Madura. Yang merupakan program besutan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jawa Timur.

“Jadi dari Banyuwangi yang mewakili adalah Kelurahan Gombengsari, Alhamdulillah kami mendapatkan 3 penghargaan dan salah satunya Produk Terunik yang didalamnya ada Dopita itu,” cetus Rahman.

Kemungkinan, lanjut Rahman, selain dari rasa dan inovasinya sesuai dengan tema yang diusung Gombengsari, kemasan produk Dopita dari Klobot Jagung itu bisa jadi menambah poin tambahan, karena memanfaatkan potensi alam pedesaan selain itu pula ramah lingkungan.

“Dodol kopi Robusta ini selain diproduksi untuk dijual, juga menjadi suguhan untuk pengunjung. Biasanya wisatawan asing ketagihan dan nambah terus,” tandas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pokadarwis Gombengsari itu.

Pastilah bila Gombengsari menjadi salah satu Desa Wisata dengan sekian banyak potensi seperti produk utama komoditas kopi mulai dari bubuk seduh kopi hingga kuliner dari kopi, lalu produksi susu kambing Etawa hingga pesona alam seperti Wisata Sumber Manis, Air Terjun Goa Pengantin dan Wisata Edukasi Agrowisata desa.

“Untuk Itu inovasi untuk produk turunan kopi seperti Dopita ini sangat diperlukan, karena dapat menarik wisatawan datang,” pungkas Rahman. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.