https://banyuwangi.times.co.id/
Ekonomi

Banyuwangi Diserbu Durian Bali, Pedagang Buah Kebanjiran Rezeki

Selasa, 07 Januari 2025 - 19:28
Banyuwangi Diserbu Durian Bali, Pedagang Buah Kebanjiran Rezeki Foto. Yoga (memakai topi), penjual buah durian di Banyuwangi, saat melayani pembeli. (Foto : Ikromil Aufa/Times Indonesia).

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Musim panen durian yang lebih awal di Bali membuat pedagang buah Banyuwangi kebanjiran rezeki, lantaran tingginya permintaan akan buah tropis yang terkenal dengan rasa legit dan aromanya yang khas itu.

Salah satu pedagang di tepi jalan menuju Gelanggang Olahraga (GOR) Tawangalun, Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi, Slamet Suwarsono, mengaku dapat menghasilkan omzet hingga Rp 4 juta dalam sehari dari hasil berjualan buah durian.

“Dalam sehari kalau pas pasarnya bagus seperti halnya hari libur bisa mendapatkan omzet hingga Rp 4 juta. Namun, kalau pas hari biasa dan pasar peminatnya kurang diantara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta,” kata Yoga sapaan akrabnya, Selasa (7/1/2025).

Menurut Yoga, dengan musim panen durian yang diperkirakan masih bulan depan, namun warga Banyuwangi bisa menikmati buah durian lebih cepat berkat para pedagang menyetok buah yang mempunyai ciri kulitnya berduri tersebut dari Bali.

“Untuk saat ini yang saya jual ini dan rata-rata semua yang jualan buah durian se Kabupaten Banyuwangi asalnya dari Bali tepatnya dari Kabupaten Negara, Buleleng, dan Jembrana, karena panennya lebih duluan disana,” ujarnya.

Di lapak Yoga, harga durian Bali yang dijual bervariasi, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu per buah, tergantung ukuran dan kualitasnya. Meski harganya cukup tinggi, permintaan tetap melimpah. Banyak warga rela antre untuk mendapatkan durian.

“Ada juga yang harga paket 5 buah dengan harga Rp 200 ribu. Namun tetap sesuai dengan selera dan keinginan pembeli mau beli yang bijian atau paket,” ucap bapak dua anak itu.

“Harga yang dipatok memang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga saat musim panen. Karena ada biaya transportasi kalau ambil dari luar kota,” imbuhnya.

Pria yang berdomisili di Kelurahan Banjarsari, Banyuwangi, ini menjelaskan, bahwa untuk menarik minat pembeli di lapaknya, ia memberikan garansi kualitas. Jika durian yang dibeli tidak sesuai dengan harapan pelanggan, ia siap menggantinya tanpa biaya tambahan. 

“Garansi tukar saya tawarkan untuk menjamin kualitas durian asalkan masih di hari yang sama,” cetusnya.

Berbeda dengan Matsari, seorang petani durian di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, menjelaskan bahwa saat ini durian budidayanya masih belum memasuki musim panen. Hal ini mengakibatkan durian lokal belum tersedia di pasar dan belum bisa menikmati hasilnya.

“Yang dijual di pinggir jalan memang kebanyakan ambil dari Bali, bukan durian lokal Banyuwangi. Jadi, masih belum bisa menikmati hasil penjualan dari durian yang saya budidaya,” katanya.(*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa (MG)
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.