https://banyuwangi.times.co.id/
Ekonomi

Jelang Lebaran, Pedagang Baju di Banyuwangi Keluhkan Sepinya Pembeli

Jumat, 21 Maret 2025 - 22:13
Jelang Lebaran, Pedagang Baju di Banyuwangi Keluhkan Sepinya Pembeli Kondisi sejumlah lapak penjual sandang di Pasar Banyuwangi tidak ada aktivitas jual beli. (FOTO : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Entah bagaimana nasib para pedagang baju di Pasar Banyuwangi, suasana ramai pembeli tidak lagi dijumpai meski mendekati Hari Raya Idul Fitri.

Berdasar pantauan Jurnalis TIMES Indonesia, tiap lorong pasar hanya jadi tempat nongkrong. Tidak banyak aktivitas jual beli yang terjadi pada lapak pedagang baju di Pasar Banyuwangi.

Seperti salah satu pedagang baju di Pasar Banyuwangi, Abdul Kholik. Dimana dia hanya bisa duduk dan berharap ada seseorang yang membeli produk sandangnya seperti baju, celana dan lainya, seraya menawarkan kepada satu atau dua pengunjung pasar yang lewat depan lapaknya.

“Jika dibanding ramadhan sebelumnya, ramadhan tahun ini pembeli keperluan sandang di Pasar Banyuwangi turun sampai 70 persen,” kata Kholik, Jumat (21/3/2025).

Kholik menyebut, turunnya pembeli kebutuhan sandang di Pasar Banyuwangi diduga karena lokasi pasar yang telah direlokasi terlihat kurang strategis. Sehingga membuat pembeli enggan mampir ke pasar. 

“Apalagi akses jalan dari utara sulit jika mau masuk pasar, hanya bisa dari selatan saja,” tuturnya.

Bukan itu saja, faktor lain seperti perekonomian atau daya beli masyarakat terlihat lesu. Pasalnya menurut Kholik, turunya pembeli kebutuhan sandang tak hanya terjadi di Pasar Banyuwangi saja, di luar daerah pun pedagang baju juga merasakan dampak yang sama. 

“Beberapa waktu lalu saya ke pasar grosir di Surabaya juga sama sepinya, termasuk pedagang baju di Pasar Jember juga sepi,” terangnya.

Kholik juga berkata, ramainya pengunjung pasar biasanya jadi pemandangan tahunan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Karena masyarakat kerap berburu baju, celana, songkok, mukenah, sarung atau sandang baru lainya. Tapi kali ini pengunjung pasar hanya terlihat seperti hari-hari biasa pada umumnya.

“Biasanya malah sebelum puasa sudah ramai masyarakat beli sarung, rukuh, songkok dan lainya di pasar Banyuwangi. Kali ini terlihat sepi seperti hari biasa,” terang Kholik.

Kholik yang telah berdagang keperluan sandang sejak tahun 1992 di Pasar Banyuwangi itu menuturkan, jika tahun ini terasa lebih anjlok dan parah tingkat daya beli masyarakat terhadap keperluan sandang ke pasar.

“Jika untuk online tidak begitu pengaruh sebenarnya terhadap daya beli masyarakat,” cetusnya.

Melihat kondisi tersebut, Kholik berharap ada uluran inovasi dari pemerintah. Bisa berupa perbaikan fasilitas hingga inovasi berbentuk iklan ajakan kepada masyarakat agar membeli produk yang ada di Pasar Banyuwangi, bukan hanya produk sandang saja tetapi juga produk lainya.

“Mungkin relokasi Pasar Banyuwangi bisa dipercantik dengan ditambahkan banyak lampu penerangan di depan pasar agar lebih terlihat terang dan banyak orang tahu,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi, Luluk Khomsiah membenarkan terkait adanya penurunan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan sandang, meski menjelang lebaran.

“Tahun ini memang tidak hanya di Pasar Banyuwangi saja, di Pasar Rogojampi dan pasar lainya juga untuk pembelian masyarakat tentang konsumsi sandang menurun,” bebernya.

Untuk itu, masih Luluk, dinas akan mendorong pedagang untuk berinovasi dengan digital sebagai bentuk promosi, kemudian banyak diberi pelatihan strategi penjualan agar menarik pembeli dan tidak dengan cara konvensional. Termasuk adanya intervensi ASN akan dikerahkan untuk belanja ke pasar.

“Kita akan maksimalkan belanja ASN di tanggal cantik untuk lebih merata,” ujarnya. (*)

Pewarta : Anggara Cahya
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.