TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades Serentak tahun 2021 di Kabupaten Banyuwangi diwajibkan mengutamakan prosedur pencegahan penularan Covid-19. Tak berbeda jauh dengan Pilbup sebelumnya, baik panitia maupun calon pemilih wajib dijamin perlindungannya dari ancaman wabah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 8 desa di Kabupaten Banyuwangi secara serentak akan digelar Pilkades pada 11 Agustus 2021 mendatang.

Desa tersebut di antaranya Desa Sumbersari Kecamatan Srono, Desa Gambiran Kecamatan Gambiran, Desa Tegalarum Kecamatan Sempu, Desa Sumberanyar Kecamatan Wongsorejo, Desa Licin dan Desa Jelun Kecamatan Licin, Desa Buluagung Kecamatan Siliragung, serta Desa Kedunggebang Kecamatan Tegaldlimo.

DPRD Banyuwangi meminta seluruh desa yang memiliki hajat politik tersebut wajib mematuhi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 72 tahun 2020 tentang perubahan kedua Permendagri No. 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa.

"Peran petugas dilapangan sangat penting guna memastikan berjalan baik. Protokol sebagai kiblat utama dalam tehnisnya agar tidak ada klaster penularan baru di sini," kata Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, Irianto kepada TIMES Indonesia, Kamis (10/6/2021).

Sebab itulah, persiapan yang matang wajib dipersiapkan sejak dini. Mulai dari tehnis pencoblosan, penghitungan serta segala sesuatunya di area TPS.

"Kita berharap masyarakat, panitia dan peserta Pilkades nantinya bisa mematuhi aturan. Persiapan harus matang sempurna," ucap polisi PDI Perjuangan ini.

Irianto merinci, peraturan yang wajib dipenuhi diantaranya; panitia dan pemilih wajib mengunakan masker, pengukuran suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan mengunakan sabun, penerapan jaga jarak, hindari antrian di TPS.

"Sebelum dimulai, lokasi pemungutan suara harus steril. Dibersihkan, disemprot dengan disinfektan. Itu berlaku juga untuk setelahnya," cetusnya.

Berdasarkan hasil rapat kerja Komisi I DPRD Banyuwangi dengan pihak eksekutif, tahapan Pilkades serentak telah berjalan pada tahap pembentukan panitia.

"Laporan dari Asisten  Administrasi Pemerintahan, tahapan Pilkades sudah berjalan, saat ini tinggal menunggu pengajuan proposal anggaran, alokasi anggaran pelaksanaan Pilkades desa satu dengan lainnya tidak sama disesuaikan dengan jumlah penduduk," jelas Irianto.

Sementara Asisten Administrasi Pemerintahan Pemkab Banyuwangi, Sih Wahyudi menyampaikan, pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Banyuwangi secara umum telah siap dan telah ada kesepakatan penetapan calon peserta pemilihan Kades.

Dari 8 desa di 7 kecamatan yang menggelar Pilkades ini, terdapat 40 calon Kepala Desa yang akan berkompetisi. Diantaranya; 6 calon dari Desa Kedunggebang, Desa Gambiran 10 calon, Desa Tegalarum 3 orang, Desa Jelun 5 orang, Desa Sumbersari 3 orang, Desa Licin 4 orang, Desa Sumberanyar 3 orang, dan Desa Buluagung 5 orang.

Sesuai aturan, calon dari masing-masing desa hanya maksimal berjumlah 5 orang calon saja. Bagi desa yang memiliki calon kurang dari 5, dipastikan seluruhnya lolos dalam proses pendaftaran calon.

Sedangkan desa yang memiliki calon lebih dari 5, keseluruhan calon akan dilakukan seleksi terlebih dahulu untuk menentukan 5 orang dengan nilai tertinggi. "Dua desa memiliki calon melebihi 5, sehingga perlu ada tahapan seleksi berupa tes," katanya.

Upaya lain pun juga ditempuh pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menghindari Pilkades Serentak 2021 ini menjadi ajang penularan Covid-19. Seperti pembatasan jumlah partisipasi dari tiap-tiap TPS. Per TPS dibatasi dengan kuota maksimal 500 pemilih. (*)