TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Banyuwangi semakin semarak dalam merayakan kemerdekaan dengan digelarnya Pawai Lampion yang memukau ribuan warga pada malam peringatan HUT RI ke-79. Ratusan anggota Pramuka dari berbagai sekolah di Banyuwangi tampil mempesona, membawa lampion beraneka bentuk dan warna, mulai dari omprog gandrung hingga lambang negara.
Pawai ini digelar usai menyajikan Karnaval Kemerdekaan yang menampilkan kebhinekaan Indonesia, Selasa (20/08/24), dan sebagai bagian dari peringatan Hari Pramuka ke-63.
Lampion-lampion tersebut dibawakan ratusan pramuka dari 29 Gugus Sekolah tingkat SD dan SMP se-Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal.
"Pawai lampion ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak dulu. Kami ingin melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari kekayaan budaya kita. Kami juga berharap pawai lampion ini dapat meningkatkan kebersamaan dan keharmonisan," kata Ipuk, Rabu (21/08/24).
Ipuk juga berpesan pentingnya menumbuhkan sifat peduli pada lingkungan sekitar dalam diri setiap anggota pramuka. Pramuka yang dikenal dengan sikapnya yang suka menolong, diharapkan Ipuk bisa turut membantu memberikan solusi masalah sosial.
Ribuan warga memadati sepanjang Jalan Ahmad Yani, Simpang Lima, Jalan DR. Soetomo, hingga Taman Blambangan yang menjadi rute pawai.
Kegiatan ini berhasil mencuri perhatian, tidak hanya dari warga lokal, tetapi juga wisatawan asing yang terpukau dengan kekayaan budaya dan kebersamaan yang ditampilkan.
Wisatawan Asal New Zealand, Robert Whittaker, mengaku terkesan dengan Pawai Lampion. Menurutnya, festival serupa tidak mudah digelar di negara asalnya.
"Menggerakkan ratusan pelajar dan ribuan masyarakat secara sukarela terlibat adalah hal yang luar biasa," kata Robert, Rabu (21/08/24).
Karnaval kemerdekaan dan Pawai Lampion juga menjadi berkah bagi para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dan warga sekitar.
Ratusan pedagang UMK berbagai jenis berjejer di sepanjang 2,5 kilometer rute yang dilewati pawai dari depan Kantor Pemkab Banyuwangi hingga Taman Blambangan. Mulai dari pedagang asongan dan kaki lima dari jajanan pasar, aneka kuliner, mainan anak-anak, minuman, dan lainnya.
Seperti Inggrid yang menjual aneka gorengan dan minuman, mulai pagi hingga malam mampu meraup omset hingga jutaan rupiah.
"Alhamdulillah rame dari pagi, malah harus stok bahan lagi karena kehabisan. Untungnya seperti seminggu jualan," ucap Inggrid.(*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |