https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Lubang Buaya Cemetuk Banyuwangi, Saksi Bisu Pembantaian Korban PKI

Selasa, 01 Oktober 2024 - 16:42
Lubang Buaya Cemetuk Banyuwangi, Saksi Bisu Pembantaian Korban PKI Pemuda Ansor dan Banser Banyuwangi melakukan tabur bunga dan doa bersama di Monumen Pancasila Jaya. (Foto: Muhamad Ikromil Aufa/TIMES Indonesia).

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGILubang Buaya Cemetuk atau biasa yang dikenal dengan Monumen Pancasila Jaya, merupakan sebuah tempat saksi bisu kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap 62 kader Ansor Banyuwangi pada 18 Oktober 1965 silam. 

Tempat sejarah yang berada di Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur ini, menyimpan tiga lubang besar yang menjadi kuburan massal para pahlawan pejuang Pancasila. Korban-korban yang tak berdosa ini dihabisi dengan cara yang sangat kejam, lalu jasadnya dibuang ke dalam lubang-lubang tersebut.

Monumen yang berdiri di atas lokasi pembantaian ini seakan berbisik, mengingatkan kita akan peristiwa kelam yang tak boleh dilupakan. Tulisan pada monumen berbunyi, ‘Monumen Pancasila Jaya di sini pada tanggal 18-10-1965 telah terjadi pembunuhan massal terhadap 62 Pemuda Pancasila oleh kebiadaban G30S/PKI’. 

Untuk mengenang jasa para pahlawan tersebut, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyuwangi menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Ketua PAC Ansor Cluring, Arif Riyanto, mengatakan upacara Kesaktian Pancasila dan doa bersama ini merupakan agenda rutin setiap tanggal 1 Oktober. Menurutnya, kegiatan tersebut selain untuk mengenang jasa para pahlawan, sekaligus untuk mendoakan para korban yang telah gugur oleh kekejaman PKI pada tahun 1965.

"Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlangsung supaya generasi muda dapat mengambil hikmah dan tidak mengulangi kejadian yang sama," kata Aris usai melakukan upacara di Monumen Pancasila Jaya, Dusun Cemetuk, Cluring, Banyuwangi, Selasa, (1/10/2024). 

Selain itu, Aris juga mengajak kepada masyarakat Bumi Blambangan untuk terus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari. 

"Dengan memegang erat nilai-nilai pancasila semoga kita dapat mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045 yang akan datang. Serta dapat menumbuhkan semangat nasionalisme," ujar pria berumur 35 tahun ini. 

Lebih jauh, dalam momen pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang sesaat lagi dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, Aris berpesan kepada seluruh anggota Ansor untuk ikut mensukseskan Pilkada dengan semangat Pancasila.

"Gunakan hak pilih kita dengan bijak dan bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik bagi daerah kita. Bersama-sama kita ciptakan Pilkada yang damai, jujur, dan adil," tegasnya. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.