TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Kabar gembira datang bagi dunia penerbangan di ujung timur Pulau Jawa. Bandara Banyuwangi segera dilengkapi dengan sistem navigasi udara modern yang akan membuat pendaratan pesawat makin aman dan presisi.
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) akan memasang teknologi canggih Instrument Landing System (ILS) dan Doppler Very High Frequency Omni-directional Range (DVOR) di bandara tersebut.
Pemasangan sistem navigasi modern tersebut membantu pesawat udara mendarat dengan lebih tepat di tengah landasan pacu (runway), terutama saat kondisi jarak pandang rendah (low visibility).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mendukung penuh rencana pemasangan sistem navigasi udara modern tersebut di Bandara Banyuwangi.
"Dengan sistem ini akan meningkatkan pelayanan penerbangan, dan kian banyak maskapai yang tertarik untuk membuka rute penerbangan di bandara Banyuwangi," kata Ipuk, Selasa (11/11/2025).
Sebelumnya, Ipuk telah bertemu Direktur Utama Airnav Indonesia, Capt. Avrianto Suratno di Pendopo Banyuwangi, Kamis (06/11/2025). Avrianto menjelaskan, pemasangan sistem tersebut bertujuan untuk meningkatkan layanan navigasi penerbangan di Bandara Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat bertemu Direktur Utama Airnav Indonesia, Capt. Avrianto Suratno. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
"Sistem navigasi ini akan lebih memaksimalkan keselamatan penerbangan di Bandara Banyuwangi. Karena dengan alat ini kemungkinan gagal landing itu kecil, bahkan dalam kondisi cuaca kurang baik sekalipun,” ujar Avrianto.
Sementara DVOR (Doppler Very High Frekuensi Omni-directional Range), berfungsi untuk menuntun pesawat menuju arah bandara.
Ditambahkan Manager Fasilitas Teknik Airnav Cabang Surabaya, An Naufal, ada tiga komponen yang akan dipasang dalam sistem ILS. Yaitu Localizer yang berfungsi memberikan informasi titik tengah runway, Glide Path yang memberikan informasi sudut pendaratan 3 derajat, serta Middle Mark untuk menentukan jarak pesawat.
Naufal mengatakan dengan sistem navigasi modern tersebut akan mendukung pengembangan Bandara Banyuwangi. “Ini akan menjadi daya tarik bagi maskapai untuk masuk ke Bandara Banyuwangi,” ujarnya.
Navigasi tersebut juga sekaligus mendukung pembelajaran dan pelatihan siswa sekolah pilot di Banyuwangi, yakni Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, dan Bali International Flight Academy (BIFA) Banyuwangi. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |