https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Jalani Transplantasi Ginjal, Dokter Asal Lumajang ini Andalkan JKN-KIS

Kamis, 04 Februari 2021 - 18:33
Jalani Transplantasi Ginjal, Dokter Asal Lumajang ini Andalkan JKN-KIS drg. Erwan Budi Santoso, penyintas gagal ginjal peserta Program JKN-KIS. (FOTO: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, LUMAJANG – Sempat koma dan tidak sadarkan diri, Erwan Budi Santoso (52), berhasil melewati masa kritis akibat Penyakit Ginjal Kronis (PGK) stadium 5. Kondisinya semakin membaik setelah dilakukan tindakan transplantasi ginjal pada Oktober 2020 lalu.

“Awalnya akan dilakukan di RSU Saiful Anwar Malang, semua proses pemeriksaan hingga advokasi sudah dilakukan. Namun di sana saat menjelang jadwal tindakan, rumah sakit sempat full karena pasien Covid-19. Akhirnya dirujuk ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta untuk operasi transplantasi ginjal,” ujar pria yang berprofesi sebagai dokter gigi di Kabupaten Lumajang ini, Kamis (4/2/2021).

Erwan menjelaskan, transplantasi ginjal tersebut menjadi langkah yang diambil dokter dan juga keluarga dengan banyak pertimbangan.

Prosedur transplantasi menjadi salah satu cara terbaik untuk menyembuhkan penyakit gagal ginjal yang dideritanya.

Ditambah lagi kondisinya saat itu sudah memasuki stadium 5, tindakan ini dapat memberikan harapan hidup lebih lama dibandingkan menjalani prosedur cuci darah.

Diakui Erwan bahwa dirinya sempat tidak percaya saat dokter mendiagnosa gagal ginjal sudah stadium 5 dan harus transplantasi ginjal.

Menjaga pola hidup bersih dan sehat sudah dilakukan.

Gejala yang berat pun tidak dirasakan sebelumnya.

Namun memang penyakit datang tidak dapat ditebak, kapan saja bisa menyerang.

“Benar, rutin berolahraga dan juga mengikuti pola makan apalagi usia tak lagi muda, jadi memang harus diatur. Tiba-tiba saja pusing dan drop dan harus dilarikan ke rumah sakit Agustus. Memang sakit bisa datang kapan saja dan menyerang siapa saja. Seperti saya ini, tahu-tahu sudah kronis,” ungkap Erwan.

Beruntungnya, Erwan dan keluarga tidak terlalu khawatir memikirkan biaya pengobatan yang menyerap biaya cukup tinggi ini.

Dengan berbekal kartu kepesertaan Program Jaminan Kesehatan-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Erwan menjalani proses pengobatan hingga kontrol rutin setiap sebulan sekali dijamin oleh BPJS Kesehatan. 

Menurutnya menjadi peserta program JKN-KIS banyak membantu khususnya dari sisi biaya.

“Saya dan juga saudara saya yang mendonorkan ginjalnya memakai kartu JKN, pendonor  diharapkan dari saudara dekat. Hampir semua proses pengobatan dijamiin BPJS Kesehatan. Di RS Sardjito pelayanan yang diberikan juga sangat baik, peserta dirawat dengan sangat optimal. Prosesnya alhamdulillah cukup singkat. Tidak ada perbedaan pasien umum atau BPJS. Bersih dan nyaman. Jadi kita sebagai pasien makin tenang,” terangnya.

Dari pengalamannya saat menjalani pengobatan, hampir 90 persen pasien yang menggunakan jaminan dari JKN-KIS.

Hal ini menandakan jika Program JKN-KIS ini menjadi harapan dan tumpuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Pengobatan dari penyakit ringan hingga kronis dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Sekarang bukan lagi melihat kaya dan miskin. Banyak yang sudah mempercayakan pengobatan dengan pakai JKN. Saya sendiri mengalami dan sudah merasakan sendiri manfaatnya. Jika tidak pakai BPJS, mungkin saya sendiri belum tentu mampu. Operasi dan pengobatan lainnya kira-kira hampir menginjak angka Rp 500 juta. Bagaimana jika yang tidak punya BPJS dan tidak mampu? Inilah pentingnya program ini di bentuk,” terang dia.

Sebagai seorang dokter dan tenaga medis yang secara langsung ikut serta memberikan pelayanan kesehatan, Erwan mengharapkan program ini terus terjaga.

Menurutnya, program ini membuat harapan hidup bagi orang-orang yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan karena terhalang biaya.

“Harapan saya, yang pertama program ini harus bisa universal coverage. Semua masyarakat harus memiliki jaminan kesehatan. Bagi saya sendiri sebagai orang umum, sangat merasakan manfaatnya untuk pengobatan saya. Ketika sakit sudah tidak khawatir, jika sehat ya untuk siap siaga. Kalau sudah semua memiliki JKN, penyedia pelayanan kesehatan juga lebih mudah dari sisi administrasi dan penjaminan pembiayaan,” imbuh pasien transplantasi ginjal tersebut. (*)

Pewarta : Dody Bayu Prasetyo
Editor : Dody Bayu Prasetyo
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.