https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Peringati World Cleanup Day, Bukti Masyarakat Banyuwangi Bergerak Bersama untuk Bumi yang Lebih Hijau

Jumat, 19 September 2025 - 19:31
Peringati World Cleanup Day, Bukti Masyarakat Banyuwangi Bergerak Bersama untuk Bumi yang Lebih Hijau Suasana bersih-bersih Pantai Seranite dalam rangka memperingati WCD. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dalam rangka memperingati World Cleanup Day (WCD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi memimpin sebuah aksi besar yang menjadi bukti nyata kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam.

Aksi bersih-bersih ini tidak hanya melibatkan jajaran pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat, mulai dari TNI, Polisi, Aparatur Sipil Negara (ASN), pelajar, nelayan, hingga berbagai organisasi pemerhati lingkungan dan mitra kerja seperti PT Systemiq Lestari Indonesia, Yayasan Rijig Pradana Wetan, Sungai Watch, Go Circular, dan Eco Enzyme Nusantara (EEN).

Kegiatan yang digeber di Pantai Seranite, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, pada Jumat, (19/9/2025), ini bukan tanpa alasan. Sebagai salah satu destinasi wisata yang berada di jantung kota, pantai ini menjadi cermin wajah Banyuwangi. Kebersihan dan kelestariannya mencerminkan kesadaran ekologis di lingkungan sekitar. 

Antusias dan semangat masyarakat semakin menggebu-gebu saat melihat Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dengan didampingi Kepada Dinas DLH Banyuwangi, Dwi Handayani, yang turut mengambil sampah yang tercecer di Pantai Seranite. 

“Gerakan bersih pantai ini bukan sekedar seremonial hari ini saja, tapi harus berkelanjutan dan menjadi budaya bagi kita semua agar membuang sampah pada tempatnya,” kata Ipuk.

Dia menyampaikan, Pantai Seranite merupakan area destinasi wisata yang cukup ramai dikunjungi wisatawan. Dengan menjaga kebersihan pantai bisa membuat para wisatawan nyaman dan betah berlama-lama. Sehingga otomatis ekonomi warga sekitar ikut terangkat.

“Melalui gerakan ini kami berharap masyarakat semakin sadar menjaga lingkungan di wilayah masing-masing,” ungkapnya.

Pada kesempatan kali ini, diberikan stimulus tempat sampah terpilah organik dan anorganik agar dapat memulai untuk memilah sampah yang dihasilkan sehingga dapat selaras dengan Program Banyuwangi Hijau. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani menambahkan, sesuai arahan dari Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, gerakan bersih lingkungan ini sudah dimulai sejak 15 September dan akan terus berlanjut hingga 15 Oktober. Sementara aksi hari ini dilakukan serentak di Banyuwangi.

Di Pantai Seranite ini, telah terkumpul sampah pesisir sejumlah ± 328,75 kg yang mana sampah tersebut akan dikelola di TPS Balak untuk dipilah.  Tidak hanya membersihkan dan mengolah sampah yang telah dikumpulkan, World Cleanup Day hari ini juga diwarnai dengan aksi penanaman pohon sebagai wujud menghijaukan Bumi Blambangan.

“Kami banyak menemukan sampah jenis styrofoam yang tidak bisa diolah sama sekali. Sampah jenis ini merupakan limbah residu yang sulit terurai. Jadi kami harap masyarakat lebih bijak lagi memilih kemasan makanan yang mungkin lebih bisa terurai dengan cepat,” ujar Yani.

Penting diketahui, sebagai upaya untuk mengelola lingkungan Banyuwangi tidak hanya melakukan bersih-besih di Pantai Seranite saja. Akan tetapi, di bawah tongkat komando Ipuk Fiestiandani telah menelurkan segudang inovasi. Beberapa diantaranya seperti, Festival Kaliku Bersih, sebuah gerakan gotong royong untuk membersihkan sungai dan Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai), yang melibatkan pelajar dari SD hingga perguruan tinggi.

Tidak hanya itu, Banyuwangi juga memiliki program Bagiak (Bank Sampah Giat Keliling), program jemput bola yang meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, Festival Creative Recycled, sebuah kampanye edukasi untuk mengurangi dan mendaur ulang sampah dan sebagainya. 

Beragam inovasi pengelolaan lingkungan tersebut, merupakan bukti perhatian Pemkab Banyuwangi terhadap lingkungan serta bukti cinta lingkungan bukan hanya jargon, tetapi aksi nyata yang berkelanjutan. Ini adalah wujud nyata dari upaya untuk menjaga lingkungan yang sehat bagi kita semua dan juga generasi mendatang.

Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum World Cleanup Day ini sebagai pengingat bahwa kebersihan adalah bagian dari iman. Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta masyarakat Banyuwangi untuk menunjukkan masyarakat yang peduli, berbudaya, dan bertanggung jawab terhadap alamnya. 

“Menuju Indonesia Bersih 2029 bukan sekadar target, tapi gerakan perubahan perilaku. Mari jadikan bersih sebagai gaya hidup bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan diharapkan akan terus berkelanjutan,” tegas Yani. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.