https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Mendadak Ada Sayembara Hitung Material Bedah Rumah, Kades Badean Banyuwangi Kaget

Rabu, 17 Maret 2021 - 21:52
Mendadak Ada Sayembara Hitung Material Bedah Rumah, Kades Badean Banyuwangi Kaget Frayer Sayembara hitung material program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2019 Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi. (FOTO: Istimewa)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Kepala Desa (Kades) Badean, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Nursyamsi, kaget bukan kepalang. Karena mendadak di wilayahnya digelar sayembara hitung material program RTHL (Rumah Tidak Layak Huni) atau bedah rumah. Penyelenggara sayembara tersebut adalah Reclasseering Indonesia Banyuwangi.

“Saya baru tahu. Kaget saya. Bukan karena apa, saya kasihan pada warga saya, penerima bantuan bedah rumah yang dijadikan objek penghitungan,” ucapnya, Rabu (17/3/2021).

Sementara itu, Ketua Reclasseering Indonesia Banyuwangi, La lati SH, mengaku sengaja menggelar sayembara karena berbeda pendapat dengan Kades Badean. Yakni dalam penghitungan material dalam program bedah rumah tahun 2019 Desa Badean.

Seperti diketahui, La Lati adalah motor pelaporan dugaan Mark Up anggaran program RTLH tahun 2019 Desa Badean, di Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Sementara Pemerintah Desa Badean, menilai bahwa program bedah rumah tersebut telah terlaksana dengan baik.

Frayer-Sayembara-hitung-material-program-Rumah-Tidak-Layak-Huni-2fa517fbe54d500aa.jpg

Laporan administrasi, pertanggung jawaban keuangan dan pemeriksaan lapangan pun juga telah dilakukan petugas Inspektorat Banyuwangi. Dan hasilnya, tidak terdapat temuan apa pun dalam program RTLH tahun 2019, Desa Badean.

“Menurut saya, pemeriksaan Inspektorat tidak bisa dijadikan acuan secara menyeluruh,” katanya.

Pemeriksaan Inspektorat, lanjut La Lati, dilakukan secara sampling dan acak. Atau tidak diperiksa secara keseluruhan.

“Inspektorat kan kekurangan tenaga, biasanya begitu. Nah, kelengahan-kelengahan itulah yang kami duga dijadikan akal-akalan pihak desa untuk menentukan bangunan yang dijadikan sampling,” ungkap aktivis yang berkantor di Desa Temuasri, Kecamatan Sempu ini.

Untuk itu, dalam sayembara ini Ketua Reclasseering Indonesia Banyuwangi menentukan 2 rumah warga miskin penerima bantuan RTLH tahun 2019 Desa Badean, sebagai objek penghitungan para peserta. Yakni rumah milik Raolah dan Mukaromah.

La Lati mengklaim, penghitungan yang dia lakukan atas material bahan bangunan dalam program bedah rumah tahun 2019 Desa Badean, sama dengan hasil hitung Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Dan itu yang membuat dirinya sangat percaya diri untuk menggelar sayembara hitung material program RTLH tahun 2019, Desa Badean.

“Saya mengadakan sayembara, dari pada kita berdebat. Kalau kejaksaan dan saya kan hitungannya sama,” katanya.

Dalam sayembara, La Lati membagi kepesertaan menjadi 2 katergori. Kategori 1, untuk masyarakat berpendidikan S1/ S2, teknik bangunan. Memiliki kualifikasi konsultan dan pekerja dibidang jasa perencana. Atau pengawas konstruksi bangunan.

Sedang kategori 2, untuk kalangan Ketua LSM dan Ormas. Pimpinan Redaksi dan Kabiro media dan kantor berdomisili di Kabupaten Banyuwangi. Batas pendaftaran kepesertaan tentatif.

“Sementara pendaftaran kita batasi sampai akhir Maret, tapi tidak menutup kemungkinan diperpanjang. Saya sediakan hadiah uang Rp 5 juta dari kantong pribadi untuk pemenang,” ujar La Lati.

Peserta yang memiliki hitungan identik dengan hasil hitungan Reclasseering Indonesia Banyuwangi, berpotensi untuk tampil sebagai juara.

“Karena saya sudah menghitung, sesuai hitungan konsultan saya, siapa yang presisi dengan saya yang menang,” jelas Ketua Reclasseering Indonesia Banyuwangi, La lati SH terkait sayembara hitung material program RTHL. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.