https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Lebaran Tanpa Anjangsana: Bagaimana Generasi Muda Tetap Menjaga Silaturahmi?

Sabtu, 22 April 2023 - 12:26
Lebaran Tanpa Anjangsana: Bagaimana Generasi Muda Tetap Menjaga Silaturahmi? Tradisi sungkem kepada keluarga yang dituakan di momen hari Raya Idul Fitri. (Foto: Pinterest)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Lebaran atau Idul Fitri merupakan momen yang sangat dinanti oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, tradisi anjangsana atau kunjungan ke keluarga dan tetangga merupakan salah satu tradisi yang tidak bisa dipisahkan dari momen Lebaran.

Tradisi anjangsana adalah salah satu tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Dalam tradisi ini, umat Muslim di Indonesia biasanya berkunjung ke rumah keluarga, kerabat, dan tetangga setelah melaksanakan sholat Idul Fitri.

Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi anjangsana semakin jarang dilakukan, terutama oleh generasi muda.

Mereka lebih memilih untuk bersilaturahmi di masjid setelah melaksanakan sholat Idul Fitri. Ini dikarenakan mereka merasa lebih nyaman dan praktis, serta dapat bersilaturahmi dengan lebih banyak orang dalam waktu yang lebih singkat

Lalu apa faktor yang menyebabkan generasi muda merayakan Lebaran tanpa tradisi anjangsana?

Meningkatnya Mobilitas dan Komunikasi

Salah satu alasan utama mengapa tradisi anjangsana semakin jarang dilakukan oleh generasi muda adalah meningkatnya mobilitas dan kemajuan teknologi komunikasi. Dulu, ketika jarak tempuh masih jauh dan teknologi masih terbatas, kunjungan ke rumah keluarga dan tetangga menjadi momen yang sangat berarti.

Namun, dengan adanya transportasi yang semakin canggih dan mudah diakses serta kemajuan teknologi yang memungkinkan kita untuk terhubung dengan keluarga dan teman di mana saja dan kapan saja, tradisi anjangsana semakin terabaikan.

Merayakan Lebaran dengan Kegiatan yang Berbeda

Meskipun tradisi anjangsana semakin jarang dilakukan, namun generasi muda masih merayakan Lebaran dengan kegiatan yang berbeda. Ada banyak cara yang dilakukan oleh generasi muda untuk merayakan Lebaran, seperti berkumpul bersama teman-teman, mengadakan acara buka puasa bersama, berwisata, dan lain sebagainya. Kegiatan yang dilakukan oleh generasi muda ini tentunya sangat berbeda dengan tradisi anjangsana, namun tetap memiliki makna yang sama yaitu silaturahmi dan kebersamaan.

Walau bagaimanapun tradisi anjangsana tetap memiliki nilai yang penting dalam budaya Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda perlu diingatkan untuk mengembalikan nilai tradisi anjangsana dan menjaga kebersamaan dengan keluarga, kerabat, dan tetangga di momen Idul Fitri.

Dalam kesimpulan, meskipun tradisi anjangsana semakin jarang dilakukan oleh generasi muda, namun mereka masih tetap merayakan Lebaran dengan cara yang berbeda dengan memiliki makna yang sama yaitu silaturahmi dan kebersamaan. Meskipun demikian, generasi muda perlu diingatkan untuk selalu menghargai nilai-nilai tradisi yang ada dan tetap menjaga kebersamaan dengan keluarga dan tetangga di momen Lebaran. Dengan begitu, tradisi anjangsana akan tetap hidup dan menjadi bagian dari warisan budaya yang berharga bagi Indonesia. (*)

Pewarta : Laila Yasmin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.