TIMES BANYUWANGI, TANGERANG – Ramadan tahun ini membawa berkah yang melimpah untuk kehidupan saya.

Langkah kaki tertuju ke Islamic Centre yang berada di Jalan Raya Hanjuang, persis di sebrang Terminal dan Pasar Modern BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Entah kenapa, perasaan ini terasa berbeda saat mulai melangkah masuk ke selasar bangunan pusat syiar Islam yang dibangun tiga tahun lalu itu oleh Pemkot Tangerang Selatan.

Memang masih banyak kekurangan dalam hal penyediaan informasi tentang Islam kepada masyarakat.

Hari itu Rabu, 27 Maret 2024, saya bertemu dengan Ketua Baznas Kota Tangsel, Muhammad Subhan yang baru menjabat sejak tahun lalu. Subhan, lulusan IAIN Bandung yang dahulu aktif di HIPMI yang hobi makan makanan bersantan dan jeroan itu, selalu mengedepankan dalil-dalil keagamaan, terutama di bulan Ramadan yang menyebutkan "Bahwa siapa yang memberi pada saat berbuka puasa, akan mendapat pahala setara dengan orang yang berpuasa."

ibu-ibu berbuka puasa penuh kebersamaan di Islamic Centre, Jalan Raya Hanjuang, persis di sebrang Terminal dan Pasar Modern BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Subhan, suami dari Ida Nurbaida yang merupakan putra Tangsel, ayah dua orang anak mengedepankan para Mustahid yang datang ke Baznas untuk mendapatkan berbagai bantuan. Subhan memegang teguh amanah dari para donatur.

Ketua Baznas yang hobi membaca itu menitipkan pesan untuk yang berkelebihan rezeki agar menitipkan sebagian rezekinya kepada Baznas agar dapat dikelola dan disalurkan secara transparan kepada siapapun yang berhak menerimanya.

Pria 48 tahun yang pernah menjadi pejabat KPU itu menutup obrolan sore itu dengan harapan bahwa Baznas Kota Tangsel di tahun 2024 ini dapat menjangkau para Mustahid lebih banyak lagi untuk meringankan hidup mereka. Menurutnya Kemiskinan itu dekat dengan Kekufuran.

Setiap hari selama bulan suci Ramadan, ada ratusan Ibnu Sabil yang datang ke Islamic Centre BSD menjelang waktu berbuka. 

Selasar gedung Islamic Centre di lantai bawah sudah penuh dengan jamaah Masjid mau pun handai taulan yang sengaja ingin berbuka bersama. 

Ibu-ibu yang menjadi panitia penyedia Takjil terlihat sibuk mempersiapkan snack box berjejer dengan segelas teh manis panas dan sepiring kurma untuk membatalkan puasa mereka.

Bapak-bapak duduk bersila di selasar utama, ibu-ibu yang membawa anak duduk tertib di selasar dekat bawah tangga menuju area ibadah.

Muhammad Subhan, Ketua Baznas Kota Tangsel. 

Beberapa ibu sibuk membagikan Takjil dan air mineral gelas bagi ibnu sabil yang baru datang. 

Kebersamaan dan kasih sayang sesama umat yang ditunjukkan oleh ibu-ibu panitia Ramadan, dibenarkan oleh Ibu Yeni yang sudah lama menjadi panitia Ramadan dan juga Jummah Berkah. Perempuan 64 tahun asal Ngawi, Jawa Timur ini salah satu petugas panitia yang sangat ramah kepada masyarakat yang datang untuk berbuka.

Sikap keibuannya memberikan keteduhan dan rasa kekeluargaan bagi siapa saja yang berbuka di Islamic Centre ini.

Masjid memang saling berlomba-lomba untuk memberikan kemashlatan bagi umat. Masjid memang harus dimakmurkan agar masyarakat dapat diayomi dengan baik.

Lantunan azan terdengar merdu dari Masjid di lantai dua, memanggil orang untuk segera berbuka dan setelah itu sholat Magrib bersama. (*)